Untuk menjunjung perdamaian, suporter Jakmania dan Bobotoh, setidaknya bisa dilakukan dengan tak memberi intimidasi kepada tim Persija.
KENDARAAN TAKTIS
Sebelumnya, saking panasnya derby Bandung dan Jakarta itu, tim Persija harus naik kendaraan taktis demi keselamatan.
Namun, demi semangat perdamaian, Ibnu berharap tim Persija tak lagi perlu naik kendaraan taktis.
BACA JUGA:Ibu Brigadir J Usir Brigjen Hendra Kurniawan karena Bawa Aib ke Rumahnya
Jika perlakuan baik didapatkan tim Persija, Jakmania akan melihatnya sebagai adanya keseriusan dalam upaya perdamaian.
Jikapun ada rivalitas kedua tim, itu hal wajar tapi tak perlu diikuti tindakan bodoh oleh suporter kedua tim yang nanti justru bisa mencoreng nama klub atau bahkan Liga Indonesia.
"Kita minta pemain Persija jangan naik mobil rantis baja. Kalau memang mau awal permulaan perdamaianlah. Jangan suporternya damai, tapi pemain kita malah masih (diserang, Red). Jadi, pemain dulu dibuat nyaman, baru kita kan ikuti," terang Ibnu.
BACA JUGA:Berita Timnas Indonesia, Tim Futsal Mengekor Raja Asia Dan Masih Berpeluang Lolos!
Ia juga berharap suporter tak lagi mengeluarkan yel-yel rasis atau spanduk ujaran kebencian, karena sudah ada aturannya di Liga Indonesia Baru (LIB).
"Kita juga pengen Persija aman pulang-perginya. Di lapangan wajar pemain mau gimana-gimana. Tapi, kan di luar mereka teman. Jadi, jangan ada yel-yel rasis," imbaunya.