Hasil dari pemeriksaan itu, tiga tersangka, yakni Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf, dinyatakan tidak berbohong atau no deception indicated.
Artinya, ketiganya banyak menyatakan kebenaran seputar apa yang terjadi di rumah Ferdy Sambo ketika Brigadir J ditembak mati.
Sedangkan hasil pemeriksaan Ferdy Sasmbo dan Putri Candrawathi tidak diumumkan demi keadilan atau pro justitia.
"Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak J. Klien saya menjawab, saya (Bharada E) pertama, dan FS (Ferdy Sambo) yang menembak terakhir," tutur Ronny Talapessy kepada wartawan, Sabtu (10/9/2022).
Jika hasil lie detector dianggap tak ditemukan kebohongan atau no deception indicated, artinya siapa saja yang menembak Brigadir J terungkap di situ.
"Kie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga," lanjut Ronny Talapessy.
Ronny menjelaskan, Bharada E masih diliputi trauma karena penembakan terhadap Brigadir J tersebut.
Sebab dari itu, Bharada E masih menjalani terapi psikologi untuk memulihkan kondisi mentalnya.
"Kita kemarin melakukan assesment psikologi juga, terus ada tahapannya kita juga terapi. Kemarin terapinya 1,5 jam," kata Ronny.
Kini, Ronny juga akan mengajukan permohonan agar Bharada E bertemu dengan keluarganya.
Sebab, sejak dia ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, ia belum bertemu keluarganya.
"Untuk menguatkan mental, memulihkan trauma. nanti kita akan minta kepolisian, penyidik," tegasnya.