Ia berjanji untuk bersikap lebih keras pada Korea Utara.
Pada tahun 2017 silam, Korea Selatan memasang baterai rudal yang menggunakan THAAD sebagai tanggapan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Keputusan itu memicu kemarahan China karena sistem anti rudal itu dapat mengancam keamanan kawasan sekitar.
Untuk memperbaiki hubungan dengan Beijing, mantan Presiden Korea Selatan berjanji bahwa Seoul tidak akan menggunakan sistem THAAD tambahan.
Namun kini Presiden baru Korea Selatan telah menekan kerjasama dengan AS terkait sistem pertahanan.
Bahkan Yoon Suk-yoel juga bersedia menerima lebih banyak baterai rudal THAAD dari AS.
Hal itu untuk menanggapi ancaman nuklir yang selalu dikumandangkan oleh Korea Utara yang semakin meningkat.
Ketegangan di kawasan Asia Timur ini memang cukup menjadi sorotan publik dunia.
Tak sedikit pula pengamat militer yang mengungkapkan bahwa perang dunia III bisa pecah di kawasan yang berdekatan dengan Laut China Selatan tersebut.
(*)