GRIDVIDEO - Ketegangan wilayah laut China Selatan kembali meninggi, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) melakukan latihan militer terbesar sejak 2018.
Latihan militer ini seolah menandingi latihan militer yang belum lama ini dilakukan China di sekitar Taiwan, sekaligus pesan bahwa Amerika dan sekutunya di Laut China Selatan siap menghadapi kemungkinan terburuk.
latihan militer bersama antara Amerika dan Korsel itu sangat mungkin akan membuat Korea Utara (Korut) marah, belum lagi China tentu juga akan tersinggung.
Amerika merupakan sekutu utama Korsel dan menempatkan 280.000 tentara AS di Korea Selatan.
Penempatan pasukan sebanyak itu dimaksudkan untuk melindungi Korsel dari kemungkinan gangguan atau bahkan serangan Korut yang terus mengembangkan senjata nuklirnya.
Meski sejauh ini diplomasi AS dan Korsel mengatakan bahwa latihan dilakukan untuk kepentingan defensif, namun Korea Utara memandangnya sebagai latihan untuk invasi.
"Pentingnya latihan bersama untuk membangun kembali aliansi Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta memperkuat postur pertahanan gabungan," demikian keterangan Kementerian Pertahanan korea Selatan, seperti dikutip AFP.
Latihan ini diberi nama Ulchi Freedom Shield dan menandai dimulainya kembali latihan skala besar setelah pandemi Covid-19 mereda.
Latihan tersebut berlangsung dari tanggal 22 Agustus sampai 1 September yang biasanya mencakup latihan lapangan dengan mengerahkan pesawat, kapal perang, tank, dan puluhan ribu tentara.
Amerika Serikat dan Korsel juga sepakat memperluas ruang lingkup serta skala latihan, merujuk pada peningkatan volume uji coba rudal Korea Utara.
Para analis memprediksi, Korea Utara sangat mungkin akan merespons latihan ini dengan melakukan lebih banyak uji coba senjata.
Awal Agustus ini, Pyongyang memperingatkan akan memusnahkan otoritas Seoul yang disalahkan atas masuknya Covid-19 ke Korea Utara.