Menurut Dedi, uji balistik ini melibatkan kedokteran forensik, Indonesia Automatic Finger Print Identification (Inafis), penyidik gabungan Polda Metro Jaya, dan penyidik Bareskrim Polri.
Dari penyelidikan itu, penyidikan kemudian akan melakukan tindakan lanjutan yang sampai sekarang belum bisa diungkapkan.
Meski begitu, timsus akan menyampaikan hasil penyidikan secara komprehensif jika sudah pada waktunya.
Seebelumnya disebutkan oleh polisi, saat baku tembak, Brigadir J menggunakan senjata api pistol berjenis HS-9 dengan megasin berisi 16 peluru.
Sedangkan Bharada E menggunakan pistol Glock 17 berisi 17 peluru.
Pistol HS merupakan produk IM Metal, perusahaan di Ozalj, Kroasia, yang didirikan pada 1991.
Manufaktur perusahaan ini kemudian direlokasi ke Karlovac pada 2000.
Pendiri dan HS Prudukt adalah Ivan Zabcic dan marko Vukovic yang merupakan insinyur mekanik dan punya pengalaman tempur dalam kemerdekaan Kroasia.
Sempat membuat pistol dengan brand HS 2000, kemudian diubah menjadi HS Produkt pada 2001/
Perusahaan senjata ini kemudian menjalin kontrak jangka panjang dengan perusahaan Amerika Serikat, Sprinfield Inc yang perupakan pemasok senjata polisi AS, militer, FBI.
HS Produkt kemudian mencapai pertumbuhan penjualan senjata tertinggi di dunia.
HS Produkt mengekspor 95 persen produknya ke AS dan menjadi senjata pistol favorit di AS pada 2003. 2006, 2009, dan 2013.