Grid Video - Saat ini Empty Sella Syndrome kerap menjadi perbincangan usai Ruben Onsu didiagnosis penyakit tersebut.
Lantas apa itu Empty Sella Syndrome? Ini merupakan penyakit langka yang menyerang otak bagian Sella turcica.
Sella turcica sendiri merupakan ruang di dasar otak tempat kelenjar pituitari berada.
Baca Juga: Brigadir Joshua Masih Hidup dari Magelang ke Duren Tiga Menurut Komnas HAM
Kelenjar tersebut merupakan kelenjar yang berfungsi menghasilkan hormon-hormon penting untuk kesehatan tubuh.
Pada sebagian kecil orang, sella turcica berbentuk tidak sempurna dan menyebabkan cairan otak masuk dan mengisi ruangan tersebut. Cairan otak ini akan mendorong kelenjar pituitari, sehingga pada pemeriksaan MRI, kelenjar pituitari tampak mengecil atau menghilang.
Kondisi itulah yang kemudian disebut Empty Sella Syndrome atau ESS.
Dari sisi medis, Empty Sella Syndrome dianggap tidak membahayakan jiwa dan tidak berpengaruh pada usia harapan hidup.
Tapi penyakit ini bisa berdampak pada kualitas hidup pasien yang bisa menurun.
Pasalnya, ESS punya beberapa gejala yang sering ditemukan yakni impoten pada pria, tidak punya gairah seksual, dan periode menstruasi yang tidak teratur pada wanita.
Gejala mungkin bervariasi pada setiap kasus dan mungkin muncul sebagai gejala penyakit lain. Gejala lainnya adalah sakit kepala, tekanan darah tinggi, mudah lelah, dan infertil.