Ketua ASEAN, Indonesia: Asia Tenggara Harus Bebas Dari Senjata Nuklir!

Rabu, 01 Maret 2023 | 19:39

Indonesia sebagai Ketua ASEAN menegaskan bahwa Asia Tenggara harus bebas dari penggunaan senjata nuklir

GRIDVIDEO - Ancaman perang nuklir di depan mata, Indonesia sebagai Ketua perhimpunan negara-negara di Asia Tenggara angkat bicara.

Bahkan Indonesia dengan tegas mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara harus bebas dari senjata nuklir.

Pernyataan sikap tersebut diungkap oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.

Seperti diketahui, ancaman terjadinya perang dunia ketiga yang akan dimulai dengan perang senjata pemusnah massal, nuklir memang tengah melanda dunia.

Baru-baru ini, sebagai salah satu negara yang memiliki hulu ledak nuklir terbanyak di dunia, Rusia telah menyatakan sikap.

Beberapa waktu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menolak terkait perjanjian nuklir dalam forum New START 2010 dengan Amerika Serikat (AS).

Tindakan Putin tersebut sempat membuat dunia terancam akan menimbulkan perang nuklir.

Imbasnya negara-negara yang tidak memiliki hulu ledak nuklir seperti Indonesia bisa terkena dampaknya.

Kini lewat menteri Luar Negeri, Indonesia akhirnya menyatakan sikap terkait isu perang nuklir yang semakin memanas.

Dalam siaran pers Kemenlu, Selasa (28/2/2023) Indonesia sebagai salah satu negara yang dianggap berada di aliansi negara-negara nonblok pun menyatakan sikap.

Sikap tegas terkait penggunaan senjata nuklir tersebut diungkap Menlu dalam Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss, Senin (27/2/2023).

Retno Marsudi menerangkan bahwa perang nuklir bukanlah suatu keniscayaan.

Bahkan menurut Retno Marsudi, perang nuklir dunia akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Oleh karena itu sebagai perwakilan Indonesia dalam pertemuan internasional tersebut, Retno Marsudi menyebut perlu adanya aksi nyata.

Ditambah lagi tingkat risiko terjadinya perang nuklir yang semakin nyata karena konflik antar negara beberapa waktu terakhir semakin mempertegas kemungkinan meletusnya perang dunia III.

“Tanpa aksi nyata yang tegas, bencana nuklir hanya soal waktu, dan risiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas antar-kekuatan besar," kata Menlu.

Menlu RI itupun mendorong adanya kemajuan pelucutan senjata nuklir kepada negara-negara tersebut.

Indonesia pun memberikan tiga hal yang perlu dilakukan dalam upaya mencegah digunakannya nuklir sebagai senjata untuk memulai perang.

Melansir dari Kompas.com, yang pertama perlu dilakukan adalah membangkitkan kembali kemauan politik.

Hal yang harus menjadi fokus utama didorong yakni Negative Security Assurances (NSA) yang terikat secara hukum.

Biro Pers Sekretariat Presiden

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

Sebagai informasi, NSA merupakan jaminan negara pemilik nuklir tidak akan menggunakan atau mengancam penggunaan senjata nuklir pada negera non senjata nuklir.

"Hal ini akan menjadi insentif bagi negara-negara yang telah mematuhi kewajibannya di bawah Non-Proliferation Treaty serta meningkatkan rasa saling percaya antara negara pemilik dan non-pemilik senjata nuklir," tambah Retno Marsudi.

Langkah kedua tak lain adalah memperkuat arsitektur pelucutan senjata nuklir dan non-proliferasi.

Yakni dapat dilakukan melalui unversalisasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia ternyata telah melakukan finalisasi proses ratifikasi.

Dengan demikian, Indonesia mengharapkan negara-negara lain untuk segera mengikuti jejak RI.

"Selain itu, penggunaan nuklir untuk tujuan damai harus betul-betul dijaga agar tidak diselewengkan menjadi senjata," ucapnya.

Langkah ketiga tak lain adalah untuk mematuhi zona bebas senjata nuklir.

Kini Indonesia yang terpilih sebagai Ketua ASEAN telah mengupayakan hal tersebut.

Bahkan Indonesia telah dengan tegas melarang penggunaan nuklir di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu Indonesia juga tengah mengupayakan ditandatanganinya Protokol Zona Bebas Nuklir di Asia Tenggara.

“Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan terus memajukan zona bebas senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara," pungkas Retno.

(*)

Baca Juga: Inilah Awal Kegagalan Militer Rusia Taklukkan Ukraina Dalam Perang!

Baca Juga: Militer Rusia Siap Perang Nuklir Usai Vladimir Putin Lakukan Hal Ini!

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho