Teman Seangkatan Brimob Bharada E: Masa Kejujuran Enggak Ada Harganya

Kamis, 26 Januari 2023 | 20:56

GRIDVIDEO - Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer (Bharada E) di PN Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023) cukup mengejutkan dengan kehadiran Bharapana Nusantara 46.

Sidang dengan agenda pledoi kasus pembunhan Brigadir J ini didatangi oleh rekan satu letting Bharada E di Brimob Polri.

Kedatangan rekan satu letting Bharada E bertujuan memberi dukungan pada terdakwa.

Lebih lanjut, rekan Bharada E tersebut berpendapat bahwa ajudan Ferdy Sambo seharusnya dibebaskan.

Tak hanya itu saja, salah satu rekan Bharada E, M Iqbal Fauzi menginginkan Eliezer bisa bergabung lagi di Brimob Polri.

"Kami dari letting Bharada E, dari Bharapana Nusantara. Di sini mendukung Richard Eliezer untuk dibebaskan."

"Kalau bisa bergabung lagi bersama kami, harapan kami begitu," kata Iqbal dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (26/1/2023).

Menurut rekan-rekan Bharada E, Elizer merupakan salah satu teman yang baik.

Mereka pun menganggap satu sama lain termasuk Bharada E seperti saudara.

"Menurut saya sebagai saudaranya, saya sudah menganggap saya bukan hanya temannya tapi sebagai saudaranya (Eliezer)."

"Karena dari awal kami dibentuk sebagai Korps Brimob Polri itu bareng-bareng," ungkap Iqbal.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, menurutnya Bharada E menjadi salah satu kunci terbongkarnya skenario Ferdy Sambo.

Kejujuran Bharada E itu disoroti rekannya dan seharusnya bisa dihargai.

"Menurut saya saudara saya itu tidak pantas (dihukum pidana) karena dia sudah melakukan kejujuran. Karena kejujuran di atas segalanya. Masa kejujuran enggak ada harganya," kata dia.

Sementara itu dalam pledoi, Bharada E menyoroti tindakan Ferdy Sambo yang memperalat dirinya.

"Saya tidak pernah menduga apalagi mengharapkan atas peristiwa yang sekarang menimpa diri saya, di masa awal-awal pengabdian saya atas kecintaan saya terhadap negara, dan kesetiaan kepada Polri khususnya Korps Brimob, saya dipilih menjadi ajudan yang di mana tugas saya menjaga dan mengawal atasan," kata Richard Eliezer.

"Yang mana saya hanya seorang prajurit rendah berpangkat Bharada yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya, ternyata saya diperalat, dibohongi dan disia-siakan," sambungnya.

"Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya, sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya namun saya berusaha tegar," kata dia.

(*)

Baca Juga: Siapkan Nota Pembelaan, Kuasa Hukum Tak Ingin Bharada E Jadi Korban Lagi

Baca Juga: Video Jaksa Tak Kuasa Selamatkan Bharada E dari Hukuman, Menangis Bacakan Tuntutan!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya