GRIDVIDEO - Dunia internasional kini menyoroti langkah berani militer Indonesia terhadap kapal patroli China.
Baru-baru ini kapal penjaga pantai (coast guard) China kembali berulah di kawasan Laut China Selatan.
Bahkan ulah kapal China tersebut sampai menyasar ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Agaknya militer Indonesia pun tak ingin membiarkan kenekatan kapal China tersebut berlarut-larut.
Bagaimana tidak? coast guard China ternyata telah berada di kawasan Laut China Selatan dekat Indonesia sejak tanggal 30 Desember 2022 lalu.
Oleh karena itu, militer Indonesia di bawah TNI Angkatan Laut langsung mengambil tindakan tegas.
Coast guard China diketahui telah mengintai ladang gas Blok Tuna milik Indonesia selama beberapa waktu terakhir.
Melansir dari Reuters, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali pun menyebut kesatuannya langsung mengambil tindakan tegas pada kapal China di Laut Natuna Utara itu.
Meski menurut Muhammad Ali kapal China itu tidak bertindak mencurigakan hal itu bukan menjadi masalah bagi militer Indonesia untuk bertindak.
"Kapal China tersebut tidak melakukan aktivitas yang mencurigakan," kata Muhammad Ali.
"Namun, kami tetap perlu memantaunya karena telah berada di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia selama beberapa waktu," tambahnya.
Kapal dengan nomor lambung CCG 5901 tercatat menjadi coast guard China yang nekat memasuki wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Seperti yang diketahui, China memang tidak menyetujui terkait Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) termasuk soal hal navigasi bagi setiap kapal asing yang melewati ZEE suatu negara.
Ketidaksetujuan China itu berubah menjadi seringnya kapal patroli Tiongkok membuat provokasi di ZEE negara tetangga termasuk Indonesia.
Puncak konflik militer Indonesia dengan kapal China sempat terjadi di tahun 2021 silam.
Kala itu, kapal-kapal perang Indonesia dikerahkan untuk membayangi coast guard China di Laut Natuna Utara.
Kini China kembali berulah dengan mengirim coast guard mereka untuk memprovokasi Indonesia.
Apa yang dilakukan China tersebut diduga adalah sebagai upaya untuk menghentikan aktivitas pengeboran yang dilakukan oleh Indonesia.
Bagaimana tidak? kawasan Laut Natuna Utara disebut-sebut memiliki kekayaan sumber daya laut yang sangat melimpah termasuk ladang minyak bumi.
Provokasi coast guard China di ZEE Indonesia itu membuat KSAL mengambil langkah tegas.
Enggan kecolongan, TNI AL sampai mengirim sejumlah armada baik laut maupun udara.
Setidaknya TNI AL mengutus 4 kapal perang (KRI) mereka ditambah dengan beberapa pesawat patroli serta drone ke Laut Natuna Utara.
Langkah tersebut dianggap sebagai jawaban militer Indonesia terhadap provokasi China.
(*)
Baca Juga: Militer Indonesia Kejutkan Dunia Usai Hadang Kapal China Dengan 4 KRI!
Baca Juga: 4 Kapal Perang dan Jet Tempur Siap Hadapi RRC di Laut China Selatan