Saksi: Ibu Putri Candrawathi Mengaku Pelecehan Seksual Tidak Benar

Kamis, 22 Desember 2022 | 15:32

GRIDVIDEO - Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi akhirnya mengaku berbohong terkait pelecehan seksual yang ditudingkan pada Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J).

Pengakuan tersebut dibongkar oleh saksi ahli yang merupakan psikolog forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor), Reni Kusumowardhani.

Dalam keterangannya, Reni mendapati pengakuan Putri Candrawathi yang nekat berbohong soal pelecehan seksual di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kesaksian Reni tersebut dibongkar saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

Lewat wawancara asesmen psikologi, Putri Candrawathi akhirnya buka suara terkait dugaa pelecehan seksual.

Baca Juga: Ahli Ungkap Kesalahan Fatal Putri Candrawathi di Kasus Brigadir J

Salah satunya yang disebut-sebut dialami oleh Putri Candrawathi di rumah Magelang pada 7 Juli silam.

Awalnya Majelis Hakim bertanya kepada Reni terkait informasi soal pelecehan seksual yang disebut dialami oleh Putri Candrawathi.

Reni pun mengungkapkan bahwa pihaknya mendapati ada tiga lokasi yang masuk dalam rangkaian peristiwa pembunuhan Brigadir J.

Hal itu didapati Reni usai melaksankaan wawancara asesmen psikologi pada sejumlah pihak termasuk Putri Candrwathi.

"Iya Yang Mulia, kami melakukan proses wawancara sehingga dapat kami simpulkan ada tiga peristiwa di Magelang, di Saguling, dan di Duren Tiga, termasuk pada ibu Putri Candrawathi," ujarnya di persidangan, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Sikap Brigadir J Berubah Drastis Usai Diistimewakan Putri Candrawathi

Dalam keterangannya tersebut, Reni juga mengungkap momen saat Putri Candrawathi menangis ketika mengakui kebohongannya.

Reni mengatakan kebohongan yang dilakukan Putri Candrawathi tersebut karena harus mengikuti skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

"Ibu Putri mengatakan bahwa 'peristiwa (pelecehan seksual) di Duren Tiga itu tidak benar, tapi saya takut pada suami saya."

"Saya dipaksa untuk menandatangani BAP dan saya percaya pada suami saya'. Itu ada tangisan."

"Namun, respons tangisannya secara fisiologis dan emosional itu intensinya berbeda dengan pada saat menceritakan peristiwa yang ada di Magelang," terangnya, Rabu, dilansir dari Kompas.tv.

Baca Juga: Dua Kejanggalan Pengakuan Putri Candrawathi Dilecehkan

Menurut pandangan psikolog, tangisan Putri Candrawathi tersebut tak lain karena rasa takutnya pada Ferdy Sambo.

Selain itu juga karena Putri Candrawathi dipaksa untuk berbohong atas kasus pelecehan seksual.

Tak hanya itu saja, menurut Reni ada indikasi Putri Candrawathi mengalami trauma.

"Semuanya memang membuat takut bagi ibu Putri."

"(Tangisan) yang pertama, takut karena sebetulnya tidak seperti (skenario) itu kejadiannya."

"Sementara (tangisan) yang satunya menyatakan kejadian yang sebenarnya itu (kekerasan seksual) yang di sini (Magelang)," ujar Reni.

Baca Juga: 4 Hari Sebelum Meninggal, Brigadir J Difoto oleh Putri Candrawathi dari Belakang, Potret Bagian Punggung

"Respons tangisan betul ada pada dua-duanya Yang Mulia, hanya saya sampaikan terobservasi berbeda intensitasnya," tambahnya.

Tetapi sampai saat ini terkait dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir J di rumah Magelang masih abu-abu.

Hal itu tak lain karena sejumlah keterangan yang didapatkan oleh saksi ahli psikologi disebut masih kredibel.

"Dalam laporan kami ada satu kesimpulan yang berbunyi bahwa keterangan Putri Candrawathi terkait dengan peristiwa kekerasan seksual yang dialaminya di Magelang itu bersesuaian dengan indikator keterangan kredibel," katanya, Rabu.

"Jadi waktu itu saudara Ricky Rizal dan Richard Eliezer menyampaikan mendapatkan telepon bahwa Putri Candrawathi menangis pada saat yang bersesuaian," tambah Reni.

"Lalu ada informasi dari Pak Kuat bahwa Yosua celingukan dan itu waktunya kami lihat saling kesinambungan, relevan, dan konsisten," pungkasnya.

(*)

Baca Juga: 4 Hari Sebelum Meninggal, Brigadir J Difoto oleh Putri Candrawathi dari Belakang, Potret Bagian Punggung

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya