GRIDVIDEO - Sudah bukan rahasia lagi, bagi peminat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau rumah subsidi sadar bahwa lokasi hunian berada di pelosok.
Lokasi keberadaan rumah subsidi yang akan dibeli tersebut memang sudah menjadi rahasia umum berada di pinggiran kota.
Lalu sebenarnya apa penyebab lokasi KPR atau rumah subsidi berada di pinggiran?
Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu menjelaskan alasan lokasi rumah subsidi berada di peinggir kota.
Dalam kesempatan tersebut, Nixon menyebutkan penyebabnya adalah harga properti atau rumah subsidi yang hanya berkisar Rp 150 juta sampai Rp 300 juta menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Ingin Beli Rumah Subsidi? Ini 5 Tips Agar Permohonan KPR Disetujui!
Karena kisaran harga rumah subsidi yang terbilang tidak begitu mahal dibanding properti lain menyebabkan pengembang hanya mampu meraup untung tipis.
Oleh karena itu, karena harga tanah di tengah kota yang semakin mahal menyebabkan daerah piggiran dipilih sebagai lahan pembangunan rumah subsidi oleh pengembang.
Hal itu dibongkar oleh Nixon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) lewat kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Rabu (23/11/2022) lalu.
"Karena memang harga Rp 300 ribu (per meter) itu hitungan mereka masih ada margin tipis. Lebih dari itu, sudah berat buat mereka," ujar Nixon
Kondisi demikian menurut Nixon menjadi dilema tersendiri karena semakin baik infrastruktur yang mendukung kawasan makan harga tanah semakin mahal.
Baca Juga: Rumah Subsidi Bisa Disulap Jadi Instagramable Tanpa Salahi Aturan!
Oleh karena itu menyebabkan sulitnya untuk mendirikan rumah subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Hal itu juga menjadi pilihan para pengembang untuk membangun rumah subsidi di kawasan yang lumayan jauh dari pusat kota.
"Karena mereka habis itu harus menyediakan fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial), perizinan, membangun, petakan lahan, dan sebagainya," katanya.
"Justru itu, ini yang mesti kita pahami juga. Jadi, keterhuniannya dari sisi jangkauan, jadi semakin ke rural," ujar Nixon.
(*)
Baca Juga: Tahun 2023 Pemerintah Siapkan Rp 25,18 Triliun Untuk Rumah Subsidi!