GRIDVIDEO - Banyak negara maju yang kini berlomba mengembangkan teknologi perang untuk menciptakan senjata militer pamungkas.
Sejauh ini, rudal menjadi senjata militer yang dianggap paling pamungkas dan mengerikan bila dipakai di medan perang.
Senjata militer yang diberi nama dari singkatan peluru kendali (rudal) memang dianggap sebagai senjata perang paling mengerikan sejauh ini.
Hal itu tak lain karena rudal merupakan senjata militer yang memiliki pengendali otomatis untuk mengunci sasaran.
Seperti pemberitaan baru-baru ini yang menghebohkan dunia internasional saat rudal Ukraina jatuh di wilayah Polandia.
Baca Juga: Peristiwa Militer: Inggris Kirim Rudal Brimstone 2 untuk Bantu Ukraina
Diketahui ternyata rudal yang awalnya dituduhkan milik militer Rusia tersebut adalah kepunyaan Ukraina.
Sementara itu, rudal Ukraina yang jatuh di wilayah Polandia tersebut ternyata tak lain adalah bantuan senjata militer dari Amerika Serikat (AS).
Disebut pula bahwa rudal Ukraina itu jatuh usai tentara Kyiv mengaktifkan teknologi anti serangan udara pada Rabu (16/11/2022) untuk menghalau peluncuran rudal Rusia.
Lalu bagaiman sejarah munculnya rudal yang kini dianggap sebagai senjata militer paling mengerikan di dunia?
Melansir dari tulisan berjudul "Komlekau Menjawab Tantangan, Menatap Masa Depan", Pengabdian Sepanjang Masa oleh Angkatan Udara dan Dinas Komunikasi dan Elektronika, sejarah rudal bermula dari masa Perang Dunia II.
Baca Juga: Kim Jong Un Buat Senjata Militer Terkuat di Dunia Dengan Nuklir
Kala itu, saat Perang Dunia II, tentara Jerman memulai penggunaan rudal untuk menyerang lawan.
Rudal sendiri dikembangkan oleh peneliti asal Jerman, Herman Oberth pada tahun 1923 menggunakan teori astronautica.
Saat itu, rudal awalnya akan digunakan untuk peluncuran roket luar angkasa yang membutuhkan bahan bakar padat sebagai kekuatan pendorongnya.
Hingga akhirnya, ditemukannya bahan bakar cair yang lebih banyak memiliki keuntungan sebagai penghasil tenaga dorongan untuk roket.
Kini bahan bahar tersebut dikembangkan untuk roket motor.
Baca Juga: Fakta-fakta Hwasong-17, Monster Korea Utara yang Bisa Memicu Perang Dunia
Namun siapa sangka, usai Perang Dunia II berakhir pengembangan rudal justru dilakukan oleh dua negara adikuasa, AS dan Rusia.
Sebagai informasi, sebenarnya rudal hanya digunakan pada saat kondisi kritis saja.
Pengembangan terkait rudal sampai saat ini justru dianggap makin membahayakan karena bisa memicu kehancuran besar.
Salah satunya saat sejumlah negara dengan kekuatan militer besar mengembangkan rudal nuklir atau rudal balistik antarbenua (ICBM).
Penggunaan nuklir dalam pengembangan rudal dianggap sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi.
(*)
Baca Juga: Peristiwa Militer - Dari Tulunjuk Kim Jong Un, Rudal Nuklir Korut akan Meluncur