Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand Daftarkan Kebaya ke UNESCO, Ini Penyebabnya!

Sabtu, 26 November 2022 | 19:19

GRIDVIDEO.ID - Baru-baru ini jagad media sosial Indonesia digegerkan dengan kabar empat negara ASEAN yang akan mengklaim kebaya sebagai warisan budaya mereka.

Bahkan keempat negara ASEAN, Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand kini telah mendaftarkan kebaya ke Badan Warisan Budaya Dunia (UNESCO).

Dalam hal ini, keempat negara tetangga Indonesia tersebut mengklaim bahwa kebaya merupakan warisan budaya takbenda mereka.

Melansir dari Kompas.com, Dewan Warisan Nasional Singapura (NHB) mengumumkan pendaftaran kebaya yang juga melibatkan tiga negara ASEAN lainnya.

Hal itu dilakukan pada Rabu, (23/11/2022) yang lalu.

Baca Juga: Laut China Selatan Jadi Medan PD 3 Oleh Militer Tiongkok dan AS? TNI AL Langsung Pimpin Militer ASEAN Lakukan Hal Ini!

Upaya multinasional kebaya yang didaftarkan ke UNESCO ini dikoordinasi oleh Malaysia.

Mengutip dari Channel News Asia, keempat negara tersebut kini tengah membicarakan terkait detail pendaftaran kebaya sebagai warisan budaya bangsa mereka.

“Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand sepakat untuk bekerja sama dalam nominasi multinasional ini karena kebaya mewakili dan merayakan sejarah bersama yang kaya di kawasan ini, mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan terus hadir dan secara aktif diproduksi dan dikenakan oleh banyak komunitas di seluruh Asia Tenggara," kata NHB.

Meski dimulai dengan tiga negara tetangganya, Singapura juga tidak menutup kesempatan negara lain untuk bergabung mendaftarkan kebaya ke UNESCO.

Sebagai informasi, UNESCO pada tahun 2008 silam mengembakan terkait Daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan di seluruh dunia.

Baca Juga: Siapa Sosok Bang Udin? Sosok yang Cuitannya Viral Mengenai ASEAN Para Games 2022

Sementara itu, sebelum akhirnya mendaftarkan kebaya ke Unesco bersama Malaysia, Brunei dan Thaliand, Singapura sempat mengadakan enam kali focus group discussion (FGD).

FGD terkait kebaya sebagai warisan takberbenda negara mereka dilakukan pada bulan Agustus dan Oktober 2022 kemarin.

Setidaknya ada 48 peserta yang terdiri dari praktisi budaya, perwakilan asosiasi budayawan dan peneliti saat membicarakan terkait kebaya tersebut.

Kini banyak pihak di empat negara ASEAN tersebut mendukung pendaftaran kebaya ke UNESCO.

Saat menghadiri lokakarya di Malaysia pada 1-3 November 2022 lalu, perwakilan Singapura yang juga CEO NHB Chang Hwee Nee mengungkap pendapatnya terkait pendaftaran kebaya ke UNESCO.

Baca Juga: Militer Indonesia Harus Siaga Satu? Tiba-tiba Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS Berlabuh di Singapura, Apa Alasannya?

"Kebaya telah, dan terus menjadi, aspek sentral dalam representasi dan tampilan warisan budaya serta identitas Melayu, Peranakan, dan komunitas lainnya di Singapura, dan merupakan bagian integral dari warisan kami sebagai kota pelabuhan multikultural, dengan hubungan lintas Asia Tenggara dan dunia."

"Pendaftaran multinasional menunjukkan multikulturalisme ini dan akar bersama kami dengan wilayah tersebut, serta mengakui pengetahuan, keterampilan artisanal, dan nilai sosial budaya yang terkait dengan kebaya."

Keempat negara peserta untuk mengajukan nominasi kebaya ke UNESCO adalah pada Maret 2023.

Sementara terkait hasil nominasi kemungkinan akan diumumkan pada akhir 2024.

(*)

Baca Juga: Perang Indonesia-Australia: Amerika Tiba-tiba Kirim 6 Pesawat Pengebom Nuklir ke Negara Tetangga

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya