GRIDVIDEO.ID - Kiper Arema FC asal Brasil, Adilson Maringa disebut meninggalkan timnya pasca-Tragedi Kanjuruhan.
Disebut-sebut kondisi mental Adilson Maringa tidak baik-baik saja setelah melihat banyak korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Adilson Maringa dan sejumlah rekan satu tim sempat membantu korban Tragedi Kanjuruhan.
Bahkan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu itu, pemain Singo Edan juga membantu evakuasi para korban.
Tak sampai di situ saja, bahkan pemain dan official Arema FC juga menampung sejumlah korban jiwa di ruang ganti.
Kabar terkait kondisi mental Adilson Maringa tersebut dibongkar oleh pelatih Arema FC, Javier Rocha.
Berita mengenai Adilson Maringa yang disebut meninggalkan tim Arema FC pasca-Tragedi Kanjuruhan bermunculan di media sosial.
Baca Juga: Rekaman CCTV 3 Jam Hilang Tragedi Kanjuruhan? Komnas HAM: Kami Lihat
Namun Javier Rocha mengaku tidak terlalu mempedulikan kabar yang beredar tersebut.
Pelatih asal Cile itu mengungkapkan bahwa Adilson Maringa mengaku ingin pulang.
Hal itu disebut Javier Rocha lantaran Adilson Maringa ingin memulihkan mentalnya kembali pasca Tragedi Kanjuruhan.
“Karena itu privasi mereka. Jadi saya tidak tahu. Mungkin dia niat untuk refresing atau bertemu keluarga, tapi sampai sekarang ini tidak ada. Jadi saya tidak bisa spekulasi tentang apa yang dia bicarakan,” ungkap Javier Rocha, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Didatangi Polisi Berkali-kali Saat Akan Lakukan Otopsi
Tetapi Javier Rocha menegaskan bahwa Adilson Maringa tidak hengkang dari Arema FC meski saat ini sang penjaga gawang pulang ke negaranya.
Bahkan Adilson Maringa saat ini masih terikat kontrak dengan tim berjuluk Singo Edan tersebut.
“Karena selama ini dia masih ada di sini dan masih ada di sini. Yang jelas, bukan cuma untuk dia saja, tapi secara khusus saya mencoba untuk memberi tahu ke pemain, kalau sebenarnya ini bukan masalah di bola."
"Jadi jangan sampai kita benci profesi atau olahraga ini, karena ini sebenarnya di luar (konteks sepakbolanya),” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Javier Rocha juga menegaskan agar setiap pemain Arema FC harus tetap profesional dalam mengarungi kompetisi BRI Liga 1 pasca-Tragedi Kanjuruhan.
“Pemain itu kadang orang tidak tahu bentuk atau kesedihan hati, tapi yang paling penting harus tampil,” akhir Javier Rocha.
(*)
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Pengurus PSSI Tolak Mundur Meski Itu Rekomendasi TGIPF