Penjelasan Polri Soal Lokasi Jatuhnya Gas Air Mata Saat Rekonstruksi yang Berbeda dengan Video Viral

Rabu, 19 Oktober 2022 | 21:08

Grid Video - Ada sejumlah perbedaan soal lokasi jatuhnya selongsong gas air mata yang ditembakkan polisi.

Hal ini dibahas dalam pelaksanaan rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan, yang digelar di Lapangan Sepak Bola Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (19/10/2022).

Hal itu berbeda dengan beberapa temuan dalam tayangan video amatir yang ditemukan pada Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Dalam adegan tersebut ditunjukkan momen sejumlah anggota kepolisian yang dikomandoi oleh salah satu tersangka, Komisaris Polisi (AKP) Has Darmawan (HD), Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jatim, mulai memperagakan upaya pengendalian massa.

Dalam momen tersebut, lontaran selongsong gas air mata ternyata jauh di area shuttle run atau sisi terluar lapangan yang jadi batas antara tribun selatan penonton dengan area rumput lapangan utama tempat pertandingan.

Dalam tayangan tersebut, penembakan gas air mata diarahkan langsung ke arah kerumunan suporter yang berada di tribun penonton.

Tembakan tersebut yang disebut oleh pihak Tim Gabungan Independen Pencari Fakta jadi yang bertanggung jawab atas kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang.

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia: Tanggal Main 2 Calon Juara, Argentina Dan Brasil!

Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, segala bentuk perbedaan teknis temuan dalam rekonstruksi tersebut menjadi kewenangan penyidik.

Namun, proses rekonstruksi adegan demi adegan dalam kasus tersebut, dilakukan atas dasar kronologi yang disampaikan oleh pihak para tersangka.

"Jadi secara materi dan proses penyidikan, itu penyidik yang akan menyampaikan, kalau misalnya tersangka mau menyebutkan seperti itu, itu haknya dia," ujarnya di Ruang Konferensi Pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022) dilansir dari Surya Malang.

Dedi tak khawatir, manakala memang ada potensi pengaburan kebenaran dalam proses pemeriksaan yang telah bergulir.

Karena setiap kesaksian yang disampaikan para tersangka tersebut nantinya akan dipertanggungjawabkan di hadapan proses peradilan.

"Tapi penyidik memiliki keyakinan dengan seluruh kesaksian kemudian alat bukti yang dimiliki penyidik nanti akan dipertanggung-jawabkan baik di kejaksaan ataupun di persidangan," pungkasnya.

Sementara itu, prosesi rekonstruksi yang dimulai sekitar pukul 08.30 WIB itu berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.

Selama kurun waktu tersebut, terdapat 30 adegan yang diperagakan oleh 54 orang yang meliputi tiga orang tersangka, saksi dan pemeran pengganti.

Editor : Imadudin Adam

Sumber : GRID VIDEO

Baca Lainnya