Putri Candrawathi Sudah Pertimbangkan Hal Ini Saat Ferdy Sambo Ingin Habisi Brigadir J

Senin, 17 Oktober 2022 | 17:28

GRIDVIDEO - Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sempat meminta kepada suami agar tidak langsung menindak Brigadir J.

Kepada Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengadu telah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Brigadir J saat berada di Magelang, Jawa Tengah.

Putri Candrawathi menceritakan apa yang menimpa dirinya kepada Ferdy Sambo dengan menangis.

"Saksi Ferdy Sambo yang sedang berada di Jakarta pada hari Jum'at dini hari tanggal 8 Juli 2022 menerima telepon dari terdakwa Putri Candrawathi yang sedang berada di rumah Magelang sambil menangis berbicara dengan saksi Ferdy Sambo," ujar jaksa.

"Korban Nofriansyah Yosua Hutabarat selaku ajudan saksi Ferdy Sambo yang ditugaskan untuk mengurus segala keperluan terdakwa Putri Candrawathi telah masuk ke kamar pribadi terdakwa Putri Candrawathi dan melakukan perbuatan kurang ajar terhadap terdakwa Putri Candrawathi."

Setelah mendengar pengakuan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo yang berada di Jakarta langsung marah.

Namun Putri meminta kepada Sambo untuk tidak gegabah dengan tidak menghubungi siapa pun terkait peristiwa tersebut.

Putri merasa takut karena Brigadir J memiliki senjata.

Selain itu, tubuh Brigadir J juga lebih besar dibandung ajudan-ajudan yang lain.

Setelahnya, Putri meminta untuk pulang ke Jakarta agar bisa menceritakan lebih dalam tentang pengalaman tidak menyenangkan tersebut.

"Saksi Ferdy Sambo menyetujui permintaan terdakwa Putri Candrawathi tersebut dan terdakwa Putri Candrawathi meminta pulang ke Jakarta dan akan menceritakan peristiwa yang dialaminya di Magelang setelah tiba di Jakarta," kata jaksa.

Pada pagi berikutnya, Putri kembali ke Jakarta, satu mobil dengan Richard Eliezer atau Bharada E dan Kuat Ma'ruf, serta asisten rumah tangganya bernama Susi.

Sementara Brigadir J satu mobil dengan Ricky Rizal atau Bripka RR.

Begitu tiba di Jakarta, Putri langsung bercerita kepada Sambo, yang membuat sang suami merasa harga diri keluarganya telah dicoreng.

Sambo yang marah kemudian merencanakan pembunuhan kepada Brigadir J.

"Mendengar cerita sepihak yang belum pasti kebenarannya tersebut membuat saksi Ferdy Sambo menjadi marah," tutur jaksa.

"Namun, dengan kecerdasan dan pengalaman puluhan tahun sebagai seorang anggota kepolisian sehingga saksi Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya lalu memikirkan serta menyusun strategi untuk merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat."

Setelahnya terjadi penembakan terhadap Brigadir J yang membuatnya meregang nyawa di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Sambo menggunakan kekuasaannya dengan memerintah Richard Eliezer atau Bharada E menembak Yosua.

Baru setelahnya, Sambo menembak kepala bagian belakang Yosua hingga korban tewas.

Sementara Putri, yang juga berada di rumah tersebut, menunggu di lantai dua hingga pembunuhan selesai.

Tag

Editor : Rara A

Sumber Tribunnews.com