Tragedi Kanjuruhan 14 Hari Berlalu, Para Korban Masih Trauma

Jumat, 14 Oktober 2022 | 14:24
Kolase Kompas

Banyak korban Tragedi Kanjuruhan sampai saat ini masih alami trauma hingga sejumlah penyakit lain

GRIDVIDEO.ID - Sudah 14 hari berlalu, Tragedi Kanjuruhan masih membuat banyak korban mengalami trauma.

Selain karena luka fisik atas insiden Tragedi Kanjuruhan, bahkan ada yang menyimpan memori kelam kejadian yang merenggut 132 nyawa tersebut.

Salah satunya sosok remaja suporter Arema FC bernama Rusdi baru-baru ini yang menjadi sorotan.

Rusdi telah 11 hari tinggal di sekitar stadion Kanjuruhan selepas tragedi maut pada 1 Oktober lalu menewaskan tiga rekannya.

Disebut-sebut banyak orang yang bertemu dengan Rusdi melihat sosok pemuda tersebut nampak linglung di sekitar lokasi stadion Kanjuruhan, Malang.

Pemuda asal Krucil, Probolinggo Jawa Timur tersebut diketahui telah berhari-hari tinggal di sekitar stadion Kanjuruhan.

Bukan tanpa alasan, Rusdi mengaku tak ingin meninggalkan tiga temannya yang tewas saat Tragedi Kanjuruhan.

"Kami coba tanyai, dia mengaku awalnya sempat pulang (ke Probolinggo) mengantarkan ketiga temannya yang sudah tewas, tapi kembali lagi ke Malang," kata Suhartini, seorang petugas kebersihan toilet di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: PSSI Bicara Soal Bentuk Tanggung Jawab Iwan Bule di Tragedi Kanjuruhan

Bahkan meski mengaku sempat mengantar jenazah tiga temannya ke rumah, Rusdi mengaku kembali lagi ke Stadion Kanjuruhan.

Hal itu disebut karena Rusdi mengaku takut usai melihat ketiga temannya tewas dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Saya tanyakan kan temanmu sudah meninggal, kenapa masih ditemani? Dia menjawab takut," tambahnya.

Pihak medis dari RUSD Kanjuruhan, Hardiono pun juga sempat angkat bicara terkait remaja bernama Rusdi tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Umumkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan

Dalam keterangannya Rusdi diduga mengalami guncangan setelah Tragedi Kanjuruhan merenggut nyawa tiga temannya.

"Satu-satunya cara untuk mendekatinya adalah menggunakan pendekatan Aremanis. Karena selain itu, dia menolak," ungkap Hardiono.

Memori kelam juga dirasakan oleh suporter Arema FC lainnya seperti gadis bernama Cahayu Nur Dewata.

Lantaran jadi salah satu korban Tragedi Kanjuruhan, Cahayu kini disebut alami kehilangan ingatan.

Baca Juga: Trauma Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 3 Temannya, Rusdi 10 Hari Tak Pulang dari Stadion

Bahkan gadis berusia 16 tahun tersebut sama sekali tak ingat skor pertandingan Arema FC vs Persebaya yang ia saksikan sebelum terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Kini pihak keluarga Cahayu pun berupaya mengembalikan ingatan Cahayu dengan bantuan sejumlah foto.

Termasuk saat ibunda Cahayu harus memperlihatkan foto masa kecil gadis muda tersebut agar membantu anaknya mengingat memori masa lalu.

"Kalau kejadian yang baru-baru belum ingat, baru yang waktu SD, TK itu," kata Nurul, Rabu (12/10/2022) dikutip dari Kompas.com.

Usai selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Cahayu disebut sampai saat ini masih kerap teriak histeris dan mengigau.

Baca Juga: Sempat Dijenguk Jokowi, Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan ini Meninggal Dunia

Lebih dari itu, Cahayu masih belum nyaman diajak komunikasi dan bertemu dengan orang banyak.

"Suka ngomong sendiri, mengigau, mungkin masih terbayang-bayang, sempat itu ada kunjungan pejabat, dia teriak," ungkap Nurul.

Diketahui ternyata Cahayu sempat alami koma selama tiga hari usai selamat dari Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu disebut lantaran Cahayu mengalami pendarahan di otak akibat terinjak-injak saat Tragedi Kanjuruhan pecah.

"Koma tiga hari, sekarang sudah agak mendingan tapi belum ingat semua anaknya," ujar Nurul.

Selain Cahayu dan Rusdi, masih banyak penyitas Tragedi Kanjuruhan yang kini masih menyimpan memori kelam.

Bahkan sejumlah penyitas Tragedi kanjuruhan dikabarkan masih mengalami kelainan di bagian bola mata usai terkena gas air mata.

(*)

Baca Juga: Misteri Botol di Tragedi Kanjuruhan Terungkap, Kenapa Ada Obat Sapi di Stadion

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho