Kapolres Malang Kalah Kuasa, TGIPF Bongkar Orang Kuat di Balik Jam Arema FC Vs Persebaya

Rabu, 12 Oktober 2022 | 17:27
kolase twitter/tribunnews

Mantan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat disebut kalah kuasa dengan orang kuat di balik pertandingan Arema FC vs Persebaya

GRIDVIDEO.ID - Hasil pemeriksaan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) akhirnya dibongkar terkait Tragedi Kanjuruhan.

Salah satunya adalah jam tayang laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang tetap digelar pada malam hari.

Bahkan diketahui baik pihak Kepolisian Malang maupun panitia penyelenggara (Panpel) sempat mengajukan permintaan pindah jam tayang.

Dan diketahui surat pengajuan tersebut ditandatangani oleh Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat saat masih menjabat.

Namun ternyata permintaan pihak kepolisian Malang dan Panpel tak digubris oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru) untuk memajukan jam main dari malam ke sore.

Tetapi PT LIB teguh dengan keinginan mereka untuk menyelenggarakan laga Arema FC vs Persebaya pada malam hari.

Oleh keputusan PT LIB tersebut, TGIPF menilai ada pihak yang memiliki kekuatan untuk bisa mengatur jam tayang BRI Liga 1.

Hal itu dibongkar langsung oleh anggota TGIPF, Rhenald Kasali di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (10/10/2022).

"Ada indikasi-indikasi yang misalnya, kenapa bisa jadi malam? Pada malam itu juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari," ujarnya.

Baca Juga: Direktur PT LIB Akui Siap Tanggung Jawab Soal Tragedi Kanjuruhan

Bahkan disebut Renald Khasali, kekuatan setingkat Kapolres Malang yang menjadi pihak keamanan dalam laga Arem FC vs Persebaya tersebut tak bisa berkutik karena orang kuat yang mengatur jam tayang BRI Liga 1.

Meski demikian, Rhenald mempertanyakan sikap Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat kala itu yang memilih tunduk terkait jam tayang laga Arema FC vs Persebaya.

"Ada surat dari Kapolres yang meminta agar dilaksanakan sore hari, terus kemudian diminta oleh PT LIB agar (tetap) dilakukan pada malam hari," ujar Rhenald.

Menurut Rhenald, bila tak memungkinkan pihak kepolisian setempat bisa membatalkan ijin pertandingan.

Baca Juga: Satu Lagi Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia, Paru-paru Terluka dan Muntah-muntah

"Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan Polres kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?" tambahnya.

Namun demikian, Rhenald meski telah tahu siapa orang kuat di balik jam tayang pertandingan BRI Liga 1 ia menambahkan masih belum bisa membeberkannya.

Tak hanya itu saja, Rheinald pun mengungkap publik sebenarnya sudah paham siapa sosok orang kuat tersebut.

"Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-saudara sudah bisa menciumnya," kata Rheinald dikutip dari Kompas.com.

Kini TGIPF pun masih berupaya memanggil sejumlah pihak yang terkait laga Arema FC vs Persebaya yang berujung pada Tragedi Kanjuruhan tersebut.

"Ya, kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, akan kita minta. PSSI akan kita panggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi," pungkasnya.

(*)

Baca Juga: Begini Kengerian Korban Tragedi Kanjuruhan, Mata Merah Seperti Tomat, Dada Sesak, Tangan Seperti Lumpuh

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya