GRIDVIDEO.ID - Tragedi Kanjuruhan disoroti dunia internasional sebagai kesalahan pihak kepolisian Indonesia.
Bahkan, ada yang menuding kematian lebih dari 100 orang di Tragedi Kanjuruhan adalah karena tindakan polisi.
Sudah bukan rahasia lagi, Tragedi Kanjuruhan menjadi catatan kelam bukan hanya untuk Indonesia tapi juga dunia internasional.
Hal itu tak lain karena Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu insiden kematian terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.
Lantaran hal tersebut kini Indonesia menjadi sorotan di mata dunia internasional.
Lebih mengejutkan lagi, sorotan juga ditujukan pada institusi kepolisian Indonesia atas Tragedi Kanjuruhan tersebut.
Baru-baru ini, media tersohor di Amerika Serikat, New York Times bahkan menuliskan pernyataan mengejutkan terkait Tragedi Kanjuruhan.
Dalam rilis berita terbarunya, New York Times menilai kepolisian Indonesia sangat termiliterisasi.
Tak hanya itu saja, kepolisian Indonesia juga dinilai kurang terlatih dalam pengendalian massa berdasarkan keterangan para ahli.
Baca Juga: Pengamat Soroti Pentingnya Tribun Khusus Perempuan dan Anak-anak Buntut Tragedi Kanjuruhan
Bahkan disebut pula dalam semua kasus polisi di Indonesia nyaris tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas kesalahan pengambilan keputusan.
Melansir dari Kompas.com, beberapa ahli juga mengatakan petugas kepolisian tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
Selain itu, anggaran polisi yang sangat besar dihabiskan untuk gas air mata, pentungan, dan perangkat lain yang digunakan selama mengendalikan protes massa.
Lebih ngeri lagi, dari catatan New York Time, lebih dari puluhan ribu orang Indonesia telah berhadapan dengan kepolisian selama bertahun-tahun karena dianggap korup dan sering menggunakan kekerasan untuk menekan massa.
Baca Juga: Liga 2 2022 Ditunda Buntut Tragedi Kanjuruhan
Dan yang menjadi catatan kelam terbaru adalah Tragedi Kanjuruhan yang disebut-sebut karena bermula dari tindakan kepolisian menembakkan gas air mata hingga menewaskan 131 korban jiwa.
Tak hanya media luar negeri, bahkan suporter klub sepak bola terbesar di Jerman baru-baru ini jadi sorotan.
Bagaimana tidak? suporter Bayern Munchen membentangkan spanduk solidaritas untuk korban Tragedi Kanjuruhan yang cukup mengejutkan.
Momen tersebut dilakukan oleh suporter Bayern Munchen saat pertandingan Bayern vs Viktoria Plzen di Liga Champion di Allianz Arena, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: Pelatih Persija Jakarta Siapkan Bantuan Psikolog untuk Pemain, Buntut Tragedi Kanjuruhan
Sebelum perntandingan dimulai, seluruh isi stadion mengheningkan cipta untuk korban Tragedi Kanjuruhan.
"Mengenang kematian di Kanjuruhan," bunyi tulisan yang dibentangkan di dalam stadion.
Namun ada juga tulisan protes yang dibentangkan suporter Bayern Munchen yang menyalahkan kepolisian Indonesia atas kematian suporter Arema FC dalam tragedi Kanjuruhan.
Bentangan spanduk dengan tulisan warna merah yang dilakukan suporter Bayern bernada sinis pada kepolisian Indonesia.
"Lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi!", isi tulisan dalam spanduk protes tersebut.
(*)
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan sampai ke Korea Selatan, Aktor Lee Min Ho Ikut Belasungkawa