Siapa yang Melakukan Pelecehan Seksual kepada Putri Candrawathi? Ternyata Justru Kuat Ma'ruf yang Panik dan Brigadir J Tenang-tenang Saja

Selasa, 13 September 2022 | 07:30

GRIDVIDEO - Terungkap keterangan baru, saat di rumah Ferdy Sambo di Magelang, justru Kuat Ma'ruf yang panik dan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat justru tenang-tenang saja.

Padahal, sesuai skenario Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, di rumah Magelang itu terjadi pelecehan seksual atau persetubuhan paksa oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Keterangan bahwa saat itu Kuat Ma'ruf panik dan Brigadir J tenang, terungkap dalam keterangan baru ajudan Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR.

Seperti yang dilaporkan Ferdy Sambo dalam BAP, ia kalap dan marah karena Brigadir J telah merusak harkat dan martabat keluarganya ketika di Magelang.

BACA JUGA: Paha, Kemaluan, Dan Payudara Diraba Sambil Pistol Menempek di Kepala, Putri Candrawathi Bongkar Kelakuan Brigadir J? Ternyata Ada Kejanggalan!

Saat itu, istrinya Putri Candrawathi memang berada di Magelang dan dia sempat menyusul, nampun pada tanggal 7 Juli 2022 pagi ia kembali ke Jakarta.

Sementara, pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Brigadir J terjadi pada sore hari, 7 Juli 2022.

Itulah yang memicu kemarahan Ferdy Sambo, sehingga ketika mereka kembali ke Jakarta, pada 8 Juli 2022, Brigadir J dipanggil kemudian ditembak hingga tewas di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 sore.

Putri candrawathi juga mempertahankan keterangan bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual kepadanya di Magelang dan itu yang ia laporkan kepada sang suami, Ferdy Sambo, hingga akhirnya marah dan merancang pembunuhan Brigadir J.

BACA JUGA: Diturunkan di Rest Area, Bripka RR Hampir Selamatkan Brigadir J Saat Semobil Dari Magelang, Gagal Gegara Terlanjur Dijebak Ferdy Sambo?

Sebelumnya juga disampaikan, Brigadir J kepergok asisten rumah tangga Ferdy Sambo saat di Magelang, hingga panik dan lari ke dapur.

Setelah itu, Putri ZCandrawathi menelpon Bripka RR dan Bharada E yang sedang disuruh ke sekolahan anaknya di Magelang, agar segera kembali ke rumah.

Namun, setelah ajudan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E dan Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR keluar dari skenario Ferdy Sambo, semakin muncul pengakuan baru.

Bripka RR membeberkan tentang gelagat Kuat Ma;ruf, sopir Putri Candrawathi, ketika berada di Magelang, Jawa Tengah.

Pengacara Bripka RR, Erman Umar mengungkapkan adanya kesaksian yang bersinggungan antara Bripa RR dan Bharada E.

BACA JUGA: Diseret Ferdy Sambo Hingga Terancam Dihukum Mati, Bripka RR Mulai Melawan, Sebut Adegan Naik Turun Bermula Dari Kuat Maruf

"Ada sedikit kejadian yang dialami yang dilihat oleh Ricky dan Richard setelah diminta pulang oleh Ibu PC," kata Erman Umar, dikutip kanal YouTube Kompas TV, Minggu (11/9/2022).

Ketika Bripa RR kembali ke rumah Ferdy Sambo di Magelang, di lantai q tidak menemukan pegawai lain.

Bripka RR kemudian naik ke tangga atas dan melihat Kuat Ma'ruf dalam keadaan panik dan tegang.

BACA JUGA: Lie Detector Ungkap Siapa Saja yang Menembak Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo

"Dia (Bripka RR) tanya, 'Ada apa pak Kuat?'' tutur Erman Umar.

Namun, kemudian tak dijelaskan secara terang permasalahan yang membuat Kuat Ma'ruf dalam keadaan khawatir.

Kuat hanya mengatakan, ia melihat BRigadir J naik turun tangga yang membuatnya curiga.

Sementara asisten rumah tangga lain, Susi, disebutnya menangis.

Bahkan, Bripka RR juga menyebutkan bahwa Kuat Ma'ruf sempat mengambil pisau dan menggunakannya untuk mengancam Brigadir J.

"Si Kuat sempat ngambil pisau menghalangi Yosua (Brigadir J) mau naik ke atas, ke tempat Ibu (PC)," ungkap Erman Umar.

Kemudian, Kuat Ma'ruf mengizinkan Bripka RR naik ke atas melihat kondisi Putri Candrawathi.

Bripka RR melihat Putri Candrawathi sedang berbaring dengan setengah dudu, dengan posisi bantal tinggi.

"Ada apa Ibu? Ada kejadian apa?" ucap Erman umar menirukan pertanyaan Bripka RR kepada Putri Candrawathi.

Putri tidak menjawab, malah bertanya, "Yosua di mana?"

Lalu, Brigadir J ke kamar Putri Candrawathi. Posisi Putri tetap berbaring etengah duduk, sedangkan Brigadir J duduk di lantai dan pintu tak ditutup.

Ada Bripka RR yang menunggu dan tidak mendengar apa yang dibicarakan antara Brigadir J dan Putri Candrawathi.

Menurut Erman Umar, setelah 10 menit, brigadir J keluar dari kamar Putri Candrawthi.

Bripka RR kemudian mengajak Brigadir J untuk ke bawah agar tidak bersinggungan lagi dengan Kuat Ma'ruf.

Sesampainya di lantai bawah, Bripka RR bertanya kepada Brigadir J apa yang terjadi.

Namun, Brigadir J menjawab dengan tenang bahwa tidak apa-apa.

Tag

Editor : Hery Prasetyo