GRIDVIDEO.ID - Militer Jepang pernah menjadi salah satu momok menakutkan pada era perang dunia II.
Agaknya kekuatan militer Jepang yang pernah menguasai sebagian wilayah bumi semasa perang dunia II ini bakal dibangkitkan kembali.
Hal itu dibuktikan baru-baru ini saat Jepang berencana mengembangkan dan memproduksi rudal jelajah dan rudal balistik berkecepatan tinggi secara massal.
Bukan tanpa alasan, hal itu disebut Jepang sebagai respon koalisi militer yang dibentuk oleh China dan Rusia.
Melansir dari Reuters, Rabu (1/9/2022), Jepang mengungkapkan bahwa kini negaranya telah mewaspadai pergerakan militer China dan Rusia.
Rencana terkait menghidupkan kembali kekuatan militer Jepang yang tertidur puluhan tahun itu diungkap pada rapat anggaran tahunan Kementerian Pertahanan mereka.
Padahal diketahui bahwa rencana tersebut dijalankan, Jepang dengan sengaja melanggar aturan ekspansi militer Pasukan Bela Diri yang dibatasi secara konstitusi pasca-Perang Dunia II.
“China terus mengancam akan menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo secara sepihak dan memperdalam aliansinya dengan Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam permintaan anggarannya.
“Ini juga memberikan tekanan di sekitar Taiwan dengan latihan militer yang seharusnya dan tidak meninggalkan penggunaan kekuatan militer sebagai cara untuk menyatukan Taiwan dengan seluruh China,” sambungnya.
Meski demikian Jepang berdalih bahwa hal tersebut sebagai respon atas kenekatan militer China baru-baru ini.
Diketahui bahwa China semakin gencar memperlihatkan kekuatan militer mereka.
Salah satunya saat lima rudal balistik China diketahui jatuh di perairan kurang dari 160 km dari Jepang pada Agustus kemarin.
Baca Juga: Cari Tahu Soal Flightradar24, Situs untuk Melacak Pesawat Komersil dan Militer yang Beroperasi
Selain China dan Rusia, Jepang pun juga tengah mengawasi pergerakan Korea Utara.
Dalam permintaan anggaran, rudal jelajah yang rencananya akan diproduksi massal adalah jenis yang diluncurkan dari darat, versi jarak jauh dari rudal Tipe 12 yang dirancang Mitsubishi Heavy Industries.
Kementerian Pertahanan Jepang juga meminta anggaran untuk mengembangkan rudal lain, termasuk hulu ledak hipersonik.
Kendati demikian, Kementerian Pertahanan Jepang tidak memberikan kisaran harga untuk senjata yang diusulkan, atau mengatakan berapa banyak yang direncanakan untuk dikerahkan.
Baca Juga: TOP VIDEO: Detik-detik Kapal Induk AS Masuki Selat Taiwan, Militer China Langsung Bersiap Perang!
Kekuatan rudal balistik yang bakal dibangun oleh Jepang ini disebut-sebut bisa mencapai daratan China bila dikerahkan di sepanjang gugusan Kepulauwan Okinawa.
Tak hanya itu saja, Jepang juga diketahui telah memesan sejumlah rudal seperti Joint Strike Missile (JSM) buatan Kongsberg Norwegia serta Joint Air-to-Surface Stand-Off Missile (JASSM) Lockheed Martin Corp dengan jangkauan hingga 1.000 Km.
Selain mengembangkan kekuatan militer berbasis rudal balistik, Jepang juga akan menggenjot pertahanan siber.
Hal itu dilakukan karena ada indikasi terjadinya perang elektromagnetik yang bakal terjadi di masa depan.
(*)