Bak Sedang Perang, 3 Tahap Latihan Kopassus Ini Jadi Alasan Bisa Masuk Jajaran Pasukan Militer Mematikan di Dunia!

Selasa, 23 Agustus 2022 | 12:57

GRIDVIDEO.ID - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baru-baru ini telah melantik setidaknya 149 prajurit TNI.

Keberhasilan 149 prajurit tersebut membuat mereka resmi menyandang baret merah dan tergabung dalam pasukan elite milik TNI Angkatan Darat.

Melansir dari Kompas.com, kelulusan 149 prajurit Kopassus baru tersebut langsung dipimpin oleh Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan.

“Berbanggalah kalian mantan siswa yang telah berhasil melalui seluruh tahapan dengan baik dan memuaskan,” kata Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan saat menutup Pendidikan Komando Angkatan 106 Tahun 2022 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (22/8/2022).

Baca Juga: TOP VIDEO: Rusia Jadi Medan Perang Dunia 3? Usai AS, Kini Militer Inggris Bergerak Menuju Ukraina Untuk Lawan Moskow!

Sebagai salah satu pasukan elite yang cukup disegani, Kopassus memang diketahui memiliki kriteria dan desain yang berbeda dalam pendidikan militer mereka.

Lalu bagaimana pendidikan militer yang dilakukan oleh Kopassus untuk calon prajurt elite baru mereka?

Dikutip dari Intisari Online, bahkan pendidikan Kopassus memang disebut-sebut salah satu yang paling ngeri sampai-sampai dikabarkan bertaruh nyawa demi bisa menyandang baret merah di kepala.

Diketahui, secara umum pendidikan komando Kopassus terbagai menjadi tiga tahap, yakni tahap basis, tahap gunung hutan dan tahap rawa laut.

Baca Juga: Militer AS Kepergok Ikut Ukraina Tempur Lawan Militer Rusia, Kremlin Kini Siaga Pecah Perang Dunia 3: Keterlibatan Makin Jelas!

Tahap Basis

Dalam tahap ini, setiap siswa atau peserta pendidikan komando telah dibekali ilmu-ilmu dasar prajurit komando, baik secara perorangan, kelompok, ataupun hubungan tim.

Tahap ini bertujuan untukmembuat peserta didik mampu membentuk karakter prajurit komando sejati.

Sedangkan pada tesakhir tahap basis di Kopassus sendiri ditandai dengan materi Uji Keterampilan Komando (UKK).

Untuk lamanya calon prajurit Kopassus dalam menjalani tahap basis setidaknya selama 12 hari yang disebut harus membutuhkan tekad tinggi serta karakter prajurit individu.

Baca Juga: Perang Dunia 3 di Depan Mata? Keberangkatan Pasukan Militer China ke Rusia Jadi Bukti? Ternyata Ini yang Dilakukan!

Tahap Gunung Hutan

Sementara untuk tahap keduamerupakan aplikasi semua materi teknik dan taktik yang didapatkan selama tahap basis.

Tahap ini juga disebut-sebut tahap awal calon prajurit Kopassus untuk menguji ketahanan diri dalam berbagai macam medan tempur serta harus menghadapi cuaca yang ekstrem.

Bahkan tak sampai di situ saja, disebut-sebut materi-materi yang dihadapi oleh calon prajurit Kopassus di tahap ini dikatakan banyak mengandung risiko tinggi.

Salah-salah bahkan nyawa bisa menjadi taruhannya dengan tujuan membentuk jiwa korsa sebagai prajurit komando.

Baca Juga: Usai Kapal Induk Nuklir Milik AS, Kini Sejumlah Jet Tempur Asal Eropa Datangi Tetangga Indonesia, Benarkan Akan Serang China?

Dalam sesi penutupan tahap ini, biasanya ditandaidengan kegiatan long march dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam hari sejauh 455 kilometer.

Tahap Rawa Laut

Sedangkan untuk tahap terakhir disebut-sebut sebagai media yang sangat sulit untuk dihadapi oleh calon prajurit baret merah TNI AD.

Bukan tanpa alasan, hal itu karena tahapan ini mempunyai berbagai tantangan gelombang dan arus laut, pasang surut air laut, lumpur hidup daerah rawa, serta sungai lebar.

Oleh karena itu, calon prajurit Kopassus di tahap ini diminta untuk bisa mengobinasikan teknik serta taktik khusus untuk dapat lulus.

Lebih mengerikan lagi, dalam tahap rawa laut ini, peserta akan diuji dalam hal mempertahankan cover diri sendiri.

Tak sampai di situ saja, disebut-sebut dalam tahap ini bahkan calon prajurit mempertaruhkan hidup mereka dan apabila tak berhasil paling ringan bisa menjadi gila.

Selain itu, nyawa pun bisa hilang bila dalam diri peserta didik tidak terbentuk karakter prajurit komando.

(*)

Baca Juga: Siap Gempur Taiwan Dengan Kekuatan Militer Penuh, China Kembali Lakukan Hal Ini Disekitar Taipei, Perang Tak Terhindar?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya