GRIDVIDEO.ID - Di tengah isu memanasnya hubungan China dengan Taiwan dan Amerika Serikat (AS), pasukan militer Tiongkok disebut-sebut sudah lakukan pergerakan.
Bahkan pergerakan yang dilakukan oleh pasukan militer China ini cukup mengejutkan hingga menimbulkan isu perang dunia ketiga yang bakal pecah.
Bukan tanpa alasan, pergerakan pasukan militer China ini berkaitan dengan militer Rusia.
Apalagi beberapa bulan terakhir, militer Rusia tengah bertempur melawan militer Ukraina.
Diketahui bahwa pasukan militer China tersebut tengah bertolak ke Rusia.
Kabar mengejutkan inipun membuat banyak pihak bertanya-tanya apa yang bakal dilakukan oleh pasukan militer China dan Rusia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rusia kini tengah menggempur sejumlah wilayah Ukraina selama beberapa bulan terakhir.
Selain itu, China sendiri tengah memanaskan wilayah sekitar selat Taiwan hingga isu invasi ke Taipei mencuat.
Setali tiga uang, diketahui Rusia dan China memiliki hubungan yang cukup dekat.
Bahkan kedua negara yang pernah memegang ideologi komunis itu kini tengah bersitegang dengan AS.
Kini keduanya disebut-sebut sedang menghimpun kekuatan militer di Rusia.
Apa tujuan dua pasukan militer yang cukup disegani di dunia tersebut bertemu?
Sebagai informasi, kini pasukan China akan melakukan perjalanan ke Rusia.
Namun ternyata hal itu bertujuan untuk mengambil bagian dalam latihan militer bersama, kata kementerian pertahanan China pada Rabu (17/8/2022).
Tak hanya militer China saja, tetapi diketahui ada juga negara-negara lain yang berpartisipasi seperti India, Belarus dan Tajikistan.
Melansir dari Sky News, partisipasi China tersebut bukan menjadi tolak ukur atas ketegangan Tiongkok dengan Taiwan saat ini.
"Tidak terkait dengan situasi internasional dan regional saat ini", kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
China menambahkan bahwa latihan tersebut merupakan bagian dari perjanjian kerja sama tahunan.
Latihan serupa yang dipimpin Rusia yang melibatkan China telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Tujuannya adalah untuk "memperdalam kerja sama yang praktis dan bersahabat dengan tentara negara-negara peserta", lanjut pernyataan itu.
Latihan juga bertujuan untuk "meningkatkan tingkat kolaborasi strategis di antara para pihak yang berpartisipasi".
Kemampuan untuk menanggapi berbagai ancaman keamanan juga akan diperkuat.
(*)