GRIDVIDEO.ID - Lagi dan lagi, kini hubungan antara dua negara serumpun, China dan Taiwan kembali memanas.
Lebih mengerikan dari sebelumnya, kini beredar isu China tengah mempersiapkan kekuatan militer penuh untuk gempur Taiwan.
Indikasi pecah perang antara China dan Taiwan pun santer terdengar lantaran kini Tiongkok diketahui telah bergerak.
Diketahui beberapa waktu lalu, China telah melancarkan latihan militer dengan target di sekitar pulau Taiwan.
Latihan militer China secara besar-besaran tersebut diakui oleh pemerintah Tiongkok sebagai respon atas kedatangan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan.
Namun, kini China kembali menggelar latihan militer dengan kekuatan penuh.
Hal itu dibeberkan oleh pihak China yang menyebutkan pada Senin (15/8/2022) bahwa pihaknya telah menggelar latihan militer di sekitar Taiwan lagi.
Jika beberapa waktu lalu latihan militer bertujuan untuk menekan Taiwan saat Nancy Pelosi datang, namun berbeda kali ini.
China agaknya makin naik pitam usai delegasi dari anggota parlemen AS mengabarkan bakal berkunjung ke Taipei untuk menemui Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.
Melansir dari Kompas.com, Taiwan merupakan wilayah demikrasi berpemerintah sendiri yang telah diklaim oleh pemimpin China dan telah berjanji direbut suatu hari nanti.
Di tengah kabar kedatangan delegasi kongres AS yang beranggotakan lima orang dan dipimpin oleh Senator Ed Markey dari Massachusetts, China agaknya tambah marah.
Meskipun AS telah mengutarakan tujuan kedatangannya ke Taiwan hanya untuk membahas terkait perdagangan, keamanan regional, dan perubahan iklim, namun China enggan tinggal diam.
"Ini adalah pencegah serius terhadap AS dan Taiwan karena terus memainkan trik politik dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur militer China, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Sudah bukan rahasia lagi, hubungan China dan Taiwan kini menang diketahui tengah dipanas-panasi oleh AS.
Bahkan Taiwan sempat melempar tudingan latihan militer yang dilakukan China merupakan indikasi bakal terjadinya invasi.
Partai komunis China tidak pernah memerintah Taiwan, tetapi mengatakan akan menggunakan kekuatan jika perlu untuk merebut pulau itu.
(*)