GRIDVIDEO - Tekanan perintah Ferdy Sambo itu tak mungkin dibantah, apalagi dilawan, hingga Bharada E begitu ketakutan dalam dilema, kemudian menutup matanya dan menembak rekannya, Brigadir J hingga tewas.
Kuasa hukum Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Deolipa Yumara, mengatakan bahwa kliennya berada dalam tekanan dan dilema berat saat menembak Brigadir J.
Bharada E mengaku ia diperintahkan Irjen Ferdy Sambo harus menembak rekannya sendiri.
Perintah itu diakui Ferdy Sambo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan informasi yang sama ketika mengumumkan bahwa Ferdy Sambo jadi tersangka.
BACA JUGA: Pasukan Ferdy Sambo Dibubarkan, Bagaimana Kesetiaan 460.000 Polisi kepada Kapolri
Menurut Deolipa Yumara seperti dikutip Tribunjakarta.com, saat harus menembak Brigadir J, Bharada E dalam posisi yang sulita.
Namun, Bharada E juga tak bisa menolak perintah Ferdy Sambo, sehingga kata Deolipa Yumara, ia melaksanakan perintah itu dengan berat hati.
BACA JUGA: Begini Irjen Ferdy Sambo Merencanakan Pembunuhan Brigadir J
Apalagi, katanya, jika Bharada E tak melaksanakan perintah Ferdy Sambo, justru nyawa Bharada E yang akan terancam.
Makanya, dengan mata terpejam karena saking takutnya, Bharada E akhirnya menembak Brigadir J.
BHARADA E SETIA KAWAN
Menurut kawan semasa menjadi taruna di SMK Maritim Polaris Bitung, Sulawei Utara, Bharada E memiliki karakter yang setia kawan.
"Kami memanggilnya Icad (panggilan Bharada E). Orangnya setia kawan dan asik dalam berteman," kata teman sekolah Bharada E, Vona, warga Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, kepada Tribunnews.com, Kamis (22/8/2022).
Bharada E juga suka berpetualang dan naik gunung. Vona sempat berkomunikasi via chat dengan Bharada E saat dalam masalah kasus itu.
Vano sempat memberi semangat kepada Bharada E dan dijawab, "Makase (terima kasih)."
"Puji Tuhan, sekarang so mulai tabuka tu kasus. Kami pesan kepada Icad, percaya jo pa Tuhan. Tuhan pasti buka jalan bagi umatnya yang jujur. Kami teman-teman support ke Icad," kata Vona.