20 Video Sudah Diperiksa, Komnas HAM Sebut CCTV di TKP Meninggalnya Brigadir J Belum Bisa Diungkap, Ada Apa?

Kamis, 28 Juli 2022 | 12:15

GRIDVIDEO.ID – Teka-teki meninggalnya Brigadir J satu per satu mulai terkuak.

Sampai saat ini belum ada penetapan tersangka dan Komnas HAM ditunjuk sebagai pihak eksternal untuk membantu menguak fakta sebenarnya.

Komnas HAM melaporkan telah memeriksa 20 rekaman CCTV di 27 titik dari Magelang, Duren Tiga, hingga setelah peristiwa di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Terlihat empat orang yakni Irjen Ferdy Sambo, sang Istri Putri, Brigadir J dan juga Bharada E dalam video tersebut.

Baca Juga: Begini Arah Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J

Sosok Brigadir J terlihat masih hidup di lokasi Magelang hingga Duren Tiga.

Sebelumnya Brigadir J dikabarkan meninggal dunia usai terlibat baku tembak dengan rekannya Bharada E, Jumat (8/7/2022) di rumah pribadi Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo kawasan Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan.

"Rombongan dari Magelang sampai, terus habis itu yang kelihatan memang masuk lah rombongan-rombongan itu, terus baru lah ke ruang PCR," ujar Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam dalam press conference, Rabu (28/7/2022).

"Siapa yang kelihatan di video di-PCR? Semua yang rombongan itu di-PCR, salah satunya adalah almarhum Josua," imbuhnya.

Baca Juga: Jenazah Brigadir J Diautopsi Ulang, Komnas HAM Gelar Pertemuan dengan Tim Forensik Didampingi Inspektur Pengawasan Umum

Dari 20 rekaman CCTV tidak satu pun ada video dari TKP meninggalnya Brigadir J.

"Bukan, bukan TKP," ujarnya.

Rekaman CCTV di TKP kini masih diteliti Polri.

Komns HAM berencana akan mengadakan pertemuan dengan tim siber dan labfor untuk memeriksa rekaman CCTV di TKP.

Baca Juga: HOT NEWS, Bharada E Akhirnya Muncul di Komnas HAM, Berpakaian Serba Hitam Dikawal Polisi Berseragam

"Itu (rekaman video CCTV di TKP) salah satu yang sekarang, yang tadi di foto yang kami sampaikan itu, yang sekarang ada di Labfor untuk diteliti. Makanya minggu depan kami akan ketemu lagi dengan tim siber dan Labfor untuk memastikan itu," kata Choirul Anam.

"Kalau rusak misalnya kenapa rusak, bisa ditarik ataukah tidak, bisa merekam ataukah tidak, dan lain sebagainya, minggu depan itu bagian yang akan kami dalami dengan Puslabfor dan Siber. Karena masih ada satu proses baik di Labfor maupun di Siber yang sekarang belum selesai," pungkasnya.

(*)

Editor : Pradipta R

Sumber : Grid.ID, Youtube

Baca Lainnya