Sebelum Tewas Brigadir J Dilarang Lakukan Hal Ini Hingga Diancam Akan Dibunuh: Akan Dihabisi Atau Dibunuh

Selasa, 26 Juli 2022 | 13:39

GRIDVIDEO.ID - Perkembangan kasus penembakan Brigadir J atau Brigadir Yosua kini makin memanas.

Usai diduga menjadi korban tewas atas insiden adu tembak di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jumat (8/7/2022), kecurigaan atas penyebab kematian pun mencuat.

Bukan tanpa alasan, sejumlah fakta baru kini kembali ditemukan terkait tewasnya Brigadir J.

Lebih mengejutkan lagi, baru-baru ini kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membongkar soal ancaman pembunuhan.

Baca Juga: Detik-detik KRI Cut Nyak Dien-375 TNI AL Seret 2 Kapal Vietnam di Natuna Utara, Isinya Bisa Buat Bangkrut Indonesia?

Kamaruddin menyebutkan bahwa Brigadir J ternyata sempat mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.

Meski begitu, Kamaruddin Simanjuntak tak mengungkapkan siapa sosok pengancam Brigadir J tersebut.

Tak hanya itu saja, ancaman serius yang diterima Brigadir J disebut Kamaruddin sampai buat sang ajudan Irjen Ferdy Sambo itu ketakutan.

Bahkan Kamaruddin menyebutkan bahwa Brigadir J sampai menangis lantaran mendapat ancaman pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Peran 4 Tersangka Kasus ACT, Ternyata Uang Donasi Digunakan untuk ini

Dalam keterangannya, Kamaruddin menyebutkan bahwa ancaman terakhir yang diterima Brigadir Yosua saat ia berada di Magelang.

Melansir dari Tribunnews.com, saat itu Brigadir J sedang mengawal atasannya, Kamis 7 Juli 2022.

Selain menyebutkan soal adanya ancaman pada sosok Brigadir J, Kamaruddin pun juga membuka terkait isi ancaman tersebut.

"Di situ diancam, apabila naik ke atas, akan dihabisi atau dibunuh," ujar Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan ancaman yang diterima Brigadir J, Sabtu (23/7/2022), dikutip dari Tribunnnews.com.

Baca Juga: Update Gempa Terkini Bali, BMKG Memberikan Kabar Terbaru

Dia menyebut ancaman itu ada dalam rekaman bukti elektronik.

Tapi soal makna naik ke atas yang dimaksud, dia belum mengetahuinya.

Kemudian tentang siapa yang memberikan ancaman, juga belum disebutkannya.

"Makna naik ke atas inilah yang jadi tugas penyidik, karena temuan itu, sudah kami serahkan ke penyidik utama, supaya digali, melibatkan tim siber dan yang ahli di bidang itu," ungkapnya.

Dia menyebut perlu diusut sebenarnya ada apa di Magelang, sehingga saat di sana Brigadir Yosua sangat ketakutan.

"Ini dikaitkan lagi pada bulan Juni, dia sampai menangis saking takutnya, mengadu kepada orang yang dia percaya," terangnya.

Terkait sosok orang yang dipercaya ini memang masih dirahasiakan pihak pengacara dan bukan dari anggota keluarga.

(*)

Baca Juga: Gempa Bali, Begini Info dari Warga dan Keterangan Resmi BMKG

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya