Mempengaruhi Iklim serta Waktu, Ini Keunikan Letak Astronomis dan Geografis Indonesia

Selasa, 26 Juli 2022 | 10:54

Grid Video - Letak astronomis indonesia terdiri dari garis lintang dan garis bujur yang melintang serta membujur mengelilingi bumi.

Garis lintang membagi struktur bumi menjadi dua bagian sama besar yakni utara dan selatan.

Sedangkan garis lintang sejajar dengan garis khayal khatulistiwa (equator) yang membentang dari kutub selatan sampai kutub utara.

Baca Juga: Update Gempa Terkini Bali, BMKG Memberikan Kabar Terbaru

Letak astronomis Indonesia berada di titik 6 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan.

Di sisi lain, garis bujur membelah bumi secara horizontal dari barat ke timur.

Garis bujur disebut juga dengan garis meredien yang membatasi letak astronomis Indonesia antara 95 derajat bujur timur (BT) – 141 derajat bujur timur (BT).

Jika dilihat secara geografis, kepulauan Indonesia ada di antara Benua Asia dan juga Benua Australia serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

- Sebelah utara: Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik.

- Sebelah timur: Papua Nugini.

- Sebelah selatan: Samudra Hindia.

- Sebelah barat: Samudra Hindia.

Sementara untuk luas wilayah Indonesia mencapai 5.194.143 km2 dan dua pertiga dari luas wilayah Indonesia adalah lautan.

Menariknya ada pengaruh soal letak astronomis Indonesia terhadap berbagai hal mulai dari iklim sampai perbedaan waktu.

Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa yang berarti memiliki iklim tropis.

Wilayah negara dengan iklim tropis akan memperoleh sinar matahari sebagai pusat tata surya sepanjang waktu.

Ini artinya, Indonesia berbeda dengan negara yang punya iklim sub tropis yang punya 4 musim dan daerah beriklim kutub.

Letak astronomis mempengaruhi perbedaan waktu yang ditetapkan mulai pada titik lintang dan bujur 0 derajat pada kota Greenwich Inggris.

Baca Juga: Salam Perpisahan Brigadir J dan Saksi Spektakuler, Ternyata yang Mengancam Bukan Bharada E

Indonesia sendiri terbagi menjadi 3 zona waktu yaitu WIB, WIT dan WITA sesuai Keputusan Presiden No.41 Tahun 1987.

Selain itu, perbedaan suhu di setiap wilayah cenderung sangat kecil, kecuali di Puncak Jaya, yang ada di Provinsi Papua. Puncak gunung ini diselimuti oleh salju abadi.

Puncak Jaya ini terletak di daerah Pegunungan Sudirman.

Hal ini menyebabkan curah hujan yang ada di berbagai wilayah di Indonesia juga bervariasi, dikutip dari Gramedia.

Tempat yang paling basah di Indonesia yaitu pegunungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan juga Papua.

Sementara untuk wilayah dataran rendah hanya menerima curah hujan antara 1.0600–2.200 mm per tahun.

Curah hujan yang tinggi biasanya membuat wilayah tertentu di Indonesia menjadi lebih subur.

Editor : Imadudin Adam

Sumber : GRID VIDEO

Baca Lainnya