Follow Us

Ini Kesalahan BPOM yang Sebabkan Banyak Anak Gagal Ginjal

Hery Prasetyo - Senin, 14 November 2022 | 20:47

GRIDVIDEO - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan kesalahan sistemik yang menyebabkan sirup berbahaya tetap beredar dan mengakibatkan banyak anak alami gagal ginjal akut.

Ketua Tim Pencari Fakta Badan Perlindungan Konsuman Nasional (TPF BPKN), Mufti Mubarok menyampaikan, bedasarkan audit, BPOM tidak melakukan pengawasan secara ketat terkait izin edar perusahaan farmasi dan sebaran distribusi bahan baku obat sirup yang dgunakan perusahaan bermasalah selama tiga tahun terakhir.

BPOM tidak berinisiatif melakukan pengujian terhadap obat yang beredar di pasaran.

Hal ini menyebabkan banyak sirup berbahaya yang beredar dan dikonsumsi anak-anak.

Pada gilirannya, banyak anak kecil meninggal dunia akibat gagal ginjal akut dan diduga karena mengonsumsi obat sirup mengandung zat kimia berbagaya seperti etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

"Tiga tahun terakhir enggak ada pengawasan sama sekali dalam kontks obat sirup ini," jelas Mufti Mubarok soal hasil audit, Senin (14/11/2022).

"Artinya kan kelalaian, berarti (kesalahan) sistemik. Padahal ada anggaran besar, tapi enggak ada audit mereka terhadap sebaran distribusi, bahan baku, izin mereka," tegas Mufti.

Menurutnya, seharusnya BPOM juga menginisiasi sampling produk jadi dengan cara meminta perusahaan farmasi mengirim contoh produk kepada BPOM kemudian diperiksa.

BPOM, lanjutnya, tidak bisa hanya berhenti pada pemberian izin edar dan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada perusahaan farmasi.

"Terkait dengan produksi yang ada di masyarakat, (BPOM) enggak pernah mengambil inisiasi melakukan pengawasan atau controllng terutama pada obat sirup yang beredar. Ternyata temuan kita, BPOM tidak melakukan itu," tegasnya.

Ini memprihatinkan, karena BPOM merupakan leading sector di bidang pengawasan obat, seperti halnya Polri yang memberikan surat izin mengemudi (SIM) bagi pengendara.

"Izin (bahan baku obat) itu kan dari BPOM yang mengeluarkan. Selama ini mereka enggak ada pengawasan di situ. Untuk impor-impor bahan baku untuk food grade atau down grade di bawah standar. Itu kesalahan fatal utama," tegas Mufti.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya

Latest