Grid Video - Komnas HAM kabarnya sudah punya laporan hasil lab gas air mata di tragedi Kanjuruhan.
Tapi untuk saat ini, Komnas HAM ingin mencari informasi pembanding terkait hasil lab gas air mata tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam.
"Proses hasilnya sudah ada, cuma memang butuh untuk pembanding. Kemarin kami dapat jaket walaupun itu terlalu besar, sehingga memang kita lagi mencari pembanding yang lebih kecil," kata Mohammad Choirul Anam.
"Kedua, dalam konteks gas air mata ini, sekali lagi kami tegaskan bahwa penyebab utamanya," katanya di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Komnas HAM Kirim Surat Resmi ke FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan
Untuk laporan pembanding itu Komnas HAM menggali dari suporter Arema FC, Aremania yang juga membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
"Lagi diproses sama teman-teman Aremania, sebenarnya kan kami itu bekerja sama dengan teman-teman Aremania yang menemukan juga, mereka membawa ke lab (pilihan) mereka sendiri," ucap Mohammad Choirul Anam.
"Komnas HAM melihat barangnya, melihat bentuknya, membuat surat untuk ke lab itu sebagai satu proses satu yang formal," ucapnya.
Di satu sisi, Komnas HAM menyayangkan rekonstruksi yang digelar beberapa waktu lalu tidak ditampilkan adegan penembakan gas air.