GRIDVIDEO- Komunikasi dijalin oleh tim negosiasi pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Merhtens membuahkan hasil.
Bahkan komunikasi yang dilakukan oleh tim negosiasi tersebut sempat berbincang dengan pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air, Egianus Kogoya.
Dalam komunikasi tersebut, akhirnya Egianus Kogoya mengungkap syarat terbaru untuk bisa membebaskan pilot Susi Air.
Melansir dari Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan terkait permintaan Egianus Kogoya dan KKB penyandera pilot Susi Air.
Seperti diketahui sebelumnya, banyak kabar beredar bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya meminta syarat untuk memerdekakan Papua sebagai sebuah negara bila Pilot Susi Air mau dibebaskan dari sandera.
Namun kabar soal syarat pembebasan pilot Susi Air oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya tersebut agaknya berlebihan.
Baru-baru ini, tuntutan Egianus Kogoya itupun disebut-sebut dirubah bila pemerintah Indonesia ingin membebaskan pilot Susi Air.
Mathius mengatakan bahwa Egianus Kogoya hanya meminta senjata dan uang bila ingin membebaskan pilot Susi Air.
"Memang pernah dia menyampaikan tuntutan untuk bisa mengganti senjata dan uang," terang Mathius di Mimika, Kamis (23/2/2023).
Meski telah merubah permintaan dari memerdekakan Papua kini berubah hanya minta uang dan senjata, Mathius juga berpendapat hal itu sulit terwujud.
Terutama terkait permintaan pemberian senjata dan amunisi yang diungkap oleh Egianus Kogoya.
Bahkan permintaan terkait senjata dari KKB Egianus Kogoya itupun disebut Mathius justru bisa menambah situasi makin buruk.
"Namun kami tahu psikis kelompok ini yang juga afiliasinya kepada kelompok politik yang suka memanfaatkan semua isu ini untuk politik mereka sendiri yang akan dijual keluar," tambahnya.
Sebagai informasi, tim negosiasi yang diterjunkan untuk berkomunikasi dengan KKB Egianus Kogoya terdiri dari sejumlah pihak.
Pendekatan humanis memang disebut-sebut menjadi langkah pertama dan utama dalam proses penyelamatan pilot Susi Air.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kapolda Papua.
"Negosiasi yang sedang dilakukan aparat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat ini kita kedepankan, tetapi tentu aparat TNI-Polri tidak akan berlama-lama menunggu itu karena kita melihat kondisi dari pilot Susi Air yang sedang disandera," kata dia.
Melansir dari Antara, Panglima TNI kini telah menerjunkan pasukan khusus untuk menyelamatkan pilot Susi Air dari tangan KKB Egianus Kogoya.
Namun pasukan khusus yang dikomandoi oleh mantan prajurit Kopassus itu masih menunggu hasil perundingan antara tim negosiasi dengan KKB Egianus Kogoya.
Seperti diberitakan sebelumnya. KKB Egianus Kogoya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air hingga penyanderaan terhadap pilotnya.
Insiden tersebut terjadi di Bandara Paro, Selasa (7/2/2023).
Bahkan hingga kini, pilot Susi Air masih disandera oleh KKB Egianus Kogoya yang meminta sejumlah syarat bila ingin Philips Mehrtens selamat.
(*)
Baca Juga: Opsi Pasukan Khusus TNI Untuk Tangani KKB Papua yang Bakar Susi Air!
Baca Juga: Senpi Ilegal untuk Dukung KKB Ternyata Dibeli di Filipina