GRIDVIDEO - Dua rudal balistik antarbenua (ICMB) Korea Utara diluncurkan dan bisa mencapai wilayah Pasifik. Dua rudal itu jelas sebagai pesan ancaman kepada Amerika Serikat dan sekutunya.
Terakhir, Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal antarbenua itu pada Senin (20/2/2022), berjarak 48 jam dari rudal pertama yang diluncurkan sebelumnya.
Korut jelas-jelas menyatakan bahwa peluncuran itu sebagai peringatan dan menunjukkan kemampuan rudal mereka.
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan, rudal negaranya bisa mencapai wilayah Pasifik.
Bahkan, ia juga mengisyaratkan bahwa aktivitas militer Amerika akan direspons Korut.
"Apakah jangkauan rudal kami akan mencapai Pasifik tergantung dari aksi pasukan AS," kata Kim Yo Jong seperti dikutip kantor berita pemerintah Korut, KCNA.
Peluncuran rudal Korut itu terdeteksi oleh rudal Korea Selatan dan Jepang.
Korsel mengonfirmasi adanya peluncuran rudal tersebut yang ditembakkan dari wilayah Sukchon, Provinsi Pyongyang.
SIMAK JUGA:
Sementara Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida memperingatkan supaya waspada karena Korut telah meluncurkan dua rudalnya.
Korut mengakui telah melepaskan dua rudal dengan roket ganda 600mm ke Laut Timur yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Pada Sabtu (18/2/2023), Korut memang melakukan latihan militer mendadak yang mengejutkan banyak orang.
Apalagi, mereka menembakkan dua rudal ICBM yang jelas-jelas bagian dari upaya Korut untuk menunjukkan kemampuannya.
Dua rudal itu terbang selama 66 menit dan mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Peluncuran dua rudal Korut itu memperpanas situasi geopolitik di Pasifik.
Apalagi, Amerika dan Korea Selatan langsung merespons dengan melakukan latihan militer di udara pada Minggu (19/2/2023).
Latihan itu mengerahkan jet tempur siluman dan pesawat pembom strategis.
Ini menunjukkan keseriusan Korsel dan Amerika dalam merespons setiap manuver Korut.