Setahun Invasi, Militer Rusia Hujani Ukraina Dengan 35 Rudal Anti-Jet

Jumat, 10 Februari 2023 | 21:43

GRIDVIDEO - Akhir bulan Februari ini tepat setahun perang Rusia-Ukraina terjadi.

Jelang setahun peran Rusia-Ukraina, militer Kremlin buat kejutan melalui serangan besar-besaran ke Kyiv.

Setidaknya disebut ada 35 peluru kendali (rudal) anti-jet menghujani wilayah Ukraina.

Akibatnya sejumlah infrastruktur penting Ukraina luluh lantah oleh serangan militer Rusia tersebut.

Secara masif serangan rudal dan drone dilancarkan oleh militer Rusia ke wilayah Ukraina.

Tepatnya serangan tersebut dilakukan militer Rusia pada Jumat (10/2/2023) ini.

Diduga serangan puluhan rudal Rusia tersebut sebagai respon kunjungan Zelenski ke beberapa negara Eropa.

Melansir dari Reuters, Zelenski tengah mendorong sejumlah negara-negara Eropa untuk menambah bantuan militer mereka untuk Ukraina.

Bahkan secara terang-terangan Zelenski meminta tambahan bantuan jet tempur kepada Perdana Menteri Inggris dalam kunjungannya ke London.

Sementara itu, serangan rudal Kremlin kali ini menambah catatan buruk perang Rusia-Ukraina.

"Pada Jumat pagi musuh menyerang kota-kota dan fasilitas infrastruktur kritis," kata Angkatan Udara Ukraina.

Dalam catatan Angkatan Udara Ukraina, setidaknya ada tujuh drone 'kamikaze' Rusia yang diluncurkan dari Laut Azov.

Selain itu ada enam rudal jelajah Kalibr juga diluncurkan oleh militer Rusia dari Laut Hitam.

Militer Ukraina pun mengklaim mampu menembak jatuh lima drone dan lima rudal Kalibr miilk Rusia.

"Rusia juga melakukan serangan besar-besaran dengan menggunakan hingga 35 peluru kendali anti-pesawat yang menargetkan wilayah Kharkiv di timur dan wilayah Zaporizhzhia di selatan," kata Angkatan Udara Ukraina, dikutip dari AFP.

Sejumlah fasilitas dan infrastruktur penting di Kharkiv pun disebut-sebut menjadi sasaran militer Rusia, ungkap gubernur, Oleg Sinegubov.

Meski tidak ada korban jiwa namun beberapa wilayah kota Kharkiv kini harus mengalami pemadaman listrik.

Pejabat di Zaporizhzhia, Anatoly Kurtev menambahkan bahwa infrastruktur energi dan industri di wilayahnya mengalami kerusakan akibat serangan militer Rusia hari ini.

Dalam catatan Kurtev, ada 17 serangan yang terjadi dalam rentang waktu satu jam.

Ini merupakan jumlah terbesar serangan Rusia di wilayah Zaporizhzhia sejak pecah perang Rusia-Ukraina, 24 Februari 2022 silam.

"Rusia juga menargetkan pembangkit listrik dan fasilitas sistem transmisi," kata Ukrenergo, operator energi Ukraina.

(*)

Baca Juga: Lebih dari 30 Rudal Menghujani Ukraina, Militer Rusia Mulai Murka?

Baca Juga: Bukan Vladimir Putin, Orang Ini Disebut Akhiri Perang Rusia vs Ukraina

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya