Opsi Pasukan Khusus TNI Untuk Tangani KKB Papua yang Bakar Susi Air!

Rabu, 08 Februari 2023 | 21:20

GRIDVIDEO - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono baru-baru ini memerintahkan pengiriman pasukan khusus untuk mengevakuasi korban kekejaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang membakar pesawat Susi Air.

Bahkan secara spesifik Yudo Margono memerintahkan pasukan khusus TNI tersebut untuk menyelamatkan beberapa warga sipil yang disebut-sebut tengah disandera KKB.

Seperti diketahui pesawat Susi Air Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY mengalami pembajakan hingga pembakaran.

Kejadian pembakaran pesawat Susi Air terjadi pada Selasa (7/2/2023) pagi di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Tak hanya itu saja, disebut-sebut pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips Marthen tengah disandera bersama sejumlah penumpang.

Pesawat dengan rute Timika-Paro-Timika itu bahkan dibakar oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Mendengar kabar pembakaran pesawat Susi Air disertai penyanderaan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono langsung turun tangan.

Dalam keterangannya baru-baru ini, Yudo Margono memerintahkan penerjunan pasukan khusus TNI di wilayah kejadian.

Pasukan khusus TNI tersebut bertugas untuk mengevakuasi warga sipil yang menjadi korban termasuk yang diduga disandera oleh KKB Papua.

Lalu pasukan khusus apa yang dikirim oleh Panglima TNI?

Menilik dari sejumlah sumber, ada beberapa pasukan khusus TNI yang dianggap mampu meredam bahkan menghabisi kenekatan KKB Papua dalam waktu singkat.

Sejumlah pasukan khusus TNI tersebut bahkan namanya telah tersohor di dunia karena kehebatannya.

Berikut sejumlah pasukan khusus yang dimiliki oleh TNI:

1. Satbravo-90 Kopasgat

Pasukan khusus TNI dari matra Angkatan Udara (AU) dengan nama Satuan Bravo 90 (Satbravo-90) ini merupakan pasukan elit TNI AU dalam Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).

Sebelumnya satuan komando ini bernama Korp Pasukan Khas (Korpaskhas).

Pasukan khusus dari TNI AU ini dianggap mampu menjalankan operasi evakuasi atau pembersihan sekalipun.

Melansir dari Kompas.com, Satbravo-90 Kopasgat sendiri diresmikan pada 19 Oktober 1990.

Dalam melaksanakan tugas, Satbravo-90 Kopasgat akan bergerak secara senyap.

Sejumlah tugas pokok yang dimiliki oleh satuan ini antara lain melakukan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista musuh, penindakan teror, serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI.

Kopasgat sendiri sempat jadi sorotan beberapa waktu lalu saat bertugas mengevakuasi WNI yang berada di wilayah konflik perang Rusia-Ukraina dikutip dari laman tniau.mil.id.

Pasukan khusus seperti Satbravo-90 Kopasgat ini dirasa sesuai untuk menjalankan tugas mengevakuasi warga korban pembakaran pesawat Susi Air oleh KKB Papua di Nduga.

2. Sat-81 Kopassus

Ada pula pasukan khusus bernama Satuan 81 (Sat-81) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Sat-81 sendiri merupakan nama baru dari pasukan yang sebelumnya bernama Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor).

Pasukan khusus dari matra TNI AD ini sendiri dirikan oleh dua sosok mantan prajurit yang kini menjadi menteri, Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Subianto.

Tepatnya, Sat-81 Kopassus diresmikan pada 30 Juni 1982 dikutip dari laman tniad.mil.id.

Satuan ini memiliki keahlian di atas rata-rata dan mampu bergerak dengan unit kecil dengan durasi sangat cepat.

Pasukan khusus dari Kopassus ini juga dianggap tepat untuk melaksanakan tugas evakuasi sandera KKB Papua dari pembakaran pesawat Susi Air.

Hal itu bisa dilihat dari pengalaman pasukan khusus ini saat melakukan operasi pembebasan sandera pesawat Garuda Indonesia DC-9 Woyla di Bandara Don Mueang, Bangkok Thailand pada 28 Maret 1981 silam.

Berasal dari Korps Baret Merah, pasukan elite TNI ini memiliki slogan yang cukup dikenal yakni “Lebih Baik Pulang Nama Daripada Gagal di Medan Tugas”.

Kopassus bertugas untuk melaksanakan serangan langsung termasuk menghancurkan logistik musuh, antiteror, operasi intelejen khusus, dan combat SAR.

3. Yontaifib

Batalyon Intai Amfibi atau Yontaifib dikenal sebagai salah satu pasukan elite khusus yang dimiliki oleh TNI AL.

Sebagai pasukan elite, Yontaifib juga dianggap cocok untuk melaksanakan operasi evakuasi sandera KKB Papua dalam peristiwa pembakaran pesawat Susi Air.

Hal itu tak lain karena pasukan yang awalnya bernama KIPAM dan dibentuk pada 13 Maret 1961 ini memiliki spesifikasi tugas yang cukup memadai.

Bahkan meski dari matra TNI AL, pasukan ini mampu melakukan operasi militer darat.

Melansir dari tnial.mil.id, pasukan khusus ini juga memiliki tugas salah satunya operasi SAR biasa maupun SAR tempur.

4. Koopssus

Selain itu ada juga pasukan khusus dari gabungan prajurit tiga matra TNI AU, AL dan AD bernama Koopsus.

Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI ini diresmikan pada 30 Juli 2019.

Diresmikan oleh mantan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, Koopssus TNI memiliki tugas pokok yakni aksi anti terorisme, baik dalam maupun luar negeri.

Ada tiga fungsi yang dimiliki Koopssus TNI dalam pemberantasan terorisme, yakni penangkalan, penindakan dan pemulihan.

Dengan spesifikasi demikian, pasukan khusus ini juga dianggap mumpuni untuk menjalankan tugas evakuasi sandera insiden pembakaran pesawat Susi Air oleh KKB Papua.

(*)

Baca Juga: Kisah Anggota TNI Gadai Motor Demi Urai Kemacetan, Begini Ceritanya!

Baca Juga: Klarifikasi Video Ganti Pelat Dinas TNI ke Hitam Saat Isi Pertalite

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya