Berapa Jumlah Tank yang Didapatkan Militer Ukraina? Apakah Berdampak?

Minggu, 29 Januari 2023 | 17:17

GRIDVIDEO - Dunia internasional kini menyoroti bantuan militer yang diberikan sejumlah negara anggota NATO kepada Ukraina.

Bantuan militer tersebut diketahui berupa kendaraan perang atau tank dengan jenis yang serupa yakni Leopard 2.

Selain tank Leopard 2, Ukraina juga mendapatkan bantuan militer berupa tank M1 Abrams dari Amerika Serikat (AS).

Bantuan militer berupa tank dari sejumlah negara itu kini tengah dalam proses pengiriman ke Ukraina.

Lalu sebenarnya berapa banyak tank dari bantuan militer yang diterima oleh Ukraina?

Melansir dari stasiun French TV dan BFM, Jumat (27/1/2023) akhirnya terbongkar berapa jumlah tank yang didapat oleh Ukraina dari bantuan militer.

Dalam keterangannya, militer Ukraina akan menerima total bantuan sebanyak 321 tank.

Dikutip dari CNN, ratusan tank baik jenis Leopard 2 maupun M1 Abrams tidak diketahui secara rinci negara mana saja yang mengirim.

Minggu ini saja, dua negara produsen senjata militer besar seperti Amerika Serikat dan Jerman telah mengumumkan terkait bantuan militer ke Ukraina.

Diketahui AS telah memproses pengiriman tank M1 Abrams buatan mereka ke Ukraina.

Sementara itu, Jerman melalui Kanselirnya, Olaf Scholz menyebutkan ada 14 unit tank Leopard 2 yang akan dikirim.

Tak hanya dua jenis tank itu saja, Inggris juga mengungkapkan terkait bantuan militer mereka.

Negeri Ratu Elizabeth itu juga akan mengirim tank kebanggaan mereka yakni Challenger 2 sebanyak 14 unit ke Ukraina.

Sejumlah negara lain anggota NATO seperti Polandia, Finlandia hingga Norwegia juga telah meminta persetujuan Jerman sebagai negara produsen Leopard 2 untuk mengirim tank sebagai bantuan militer.

Meski dipastikan akan mendapat bantuan tank sebanyak 321 unit, tapi kedatangan kendaraan perang ke Ukraina itu belum diketahui kapan tanggal pastinya.

“Sampai hari ini, banyak negara telah secara resmi mengonfirmasi kesepakatan mereka untuk mengirimkan 321 tank berat ke Ukraina,” kata Duta Besar Ukraina untuk Perancis, Vadym Omelchenko.

Ia menambahkan, terkait tanggal pengiriman akan tergantung pada jenis tank dan negara asalnya.

Selain itu juga akan didahului dengan konsultasi antaran Ukraina dengan negara-negara yang bersangkutan.

“Kalau harus menunggu sampai bulan Agustus atau September, sudah terlambat,” tambahnya.

Sebenarnya, bantuan militer yang diterima Ukraina seperti saat ini bukanlah yang pertama kalinya didapat oleh Kyiv.

Beberapa waktu lalu, Ukraina juga sempat mendapatkan bantuan militer dari AS berupa sistem rudal pertahanan, HIMARS.

Kini bantuan militer berupa tank berbagai jenis tersebut dianggap sejumlah pakar bisa membuat keadaan perang Rusia vs Ukraina berubah drastis.

Hal itu lantaran tank-tank yang didapatkan Ukraina sebagai bantuan militer merupakan jenis senjata perang ofensif.

Dengan kata lain, militer Ukraina dalam waktu dekat ini diduga akan mengadakan serangan balik ke kantong-kantong pertahanan militer Rusia.

Tak Berpengaruh Bagi Perang Rusia vs Ukraina

Sejumlah pakar militer meragukan tambahan bantuan militer berupa tank untuk Ukraina tak merubah apapun.

Ratusan tank yang akan dikirim ke Ukraina termasuk M1 Abrams hingga Leopard 2 tak akan digunakan untuk menyerang Rusia.

Analis militer, Mark Hertling dikutip dari CNN mengatakan bahwa tambahan tank untuk Ukraina tidak akan merubah situasi medan perang.

Hal itu menurut Hertling karena tambahan tank bagi Ukraina tak dibarengi dengan cara berperang pasukan Kyiv.

"Mereka yang mengatakan 'berikan saja tank-tank itu!' tidak pernah mengetahui bagaimana cara membuat armada itu bekerja di medan perang," kata mantan Kepala Divisi Lapis Baja ke-1 Angkatan Darat AS tersebut.

"Dalam pertempuran, melakukan beberapa kesalahan saja bakal menyebabkan bencana dan kegagalan. Tank yang mematikan berubah menjadi benteng yang tak bisa bergerak maupun menembak," pungkasnya.

(*)

Baca Juga: Ukraina Dibohongi? Jerman Punya Tank Lebih Canggih Dari Leopard 2

Baca Juga: Lebih dari 30 Rudal Menghujani Ukraina, Militer Rusia Mulai Murka?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya