GRIDVIDEO - Ada satu orang di dunia saat ini disebut-sebut bisa mengakhiri perang Rusia vs Ukraina yang telah berjalan hampir satu tahun.
Namun sayangnya, sosok yang bisa akhiri perang Rusia vs Ukraina itu disebut enggan bertindak.
Lebih dari itu, bahkan sosok penting yang mampu mengakhiri perang Rusia vs Ukraina tersebut justru menghendaki pertempuran yang lebih dahsyat.
Lalu siapakah sosok tersebut?
Banyak yang menduga, perang Rusia vs Ukraina bisa diakhiri oleh pemimpin tertinggi Negara Beruang Merah, Vladimir Putin.
Tetapi nyatanya Presiden Rusia tersebut sempat menyerukan gencatan senjata antara pasukannya dengan militer Ukraina.
Tepatnya pada perayaan Natal Ortodoks 6-7 Januari lalu, Vladimir Putin sempat menyerukan gencatan senjata.
Namun seruan Putin untuk melakukan gencatan senjata tersebut tak berpengaruh sama sekali bagi pasukan di garis depan medan pertempuran Rusia vs Ukraina.
Bahkan kedua negara masih tetap saling serang satu sama lain.
Anggapan Putin sebagai sosok yang mampu mengakhiri perang Rusia vs Ukraina itupun patah seketika.
Baru-baru ini akhirnya Istana Kepresidenan Rusia yang sering disebut Kremlin buka suara soal cara mengakhiri perang.
Kremlin dalam hal ini menyebutkan bahwa ada satu sosok di dunia yang mampu mengakhiri perang Rusia vs Ukraina saat ini.
Sosok tersebut tak lain adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Meski dianggap Rusia sebagai satu-satunya sosok yang mampu mengakhiri perang Rusia vs Ukraina, Biden disebut Kremlin enggan bertindak demikian.
Melansir dari Reuters, Jumat (27/1/2023) sebaliknya Biden justru membuat perang Rusia vs Ukraina semakin memanas.
“Kunci rezim Kyiv sebagian besar ada di tangan Washington,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov
“Sekarang kita melihat bahwa pemimpin Gedung Putih saat ini tidak ingin menggunakan kunci ini. Sebaliknya, dia memilih jalur untuk terus memompa senjata ke Ukraina,” tambah Peskov.
Seperti diketahui, diprediksi beberapa waktu kedepan perang Rusia vs Ukraina makin memanas.
Hal itu lantaran pemberian bantuan militer kepada Ukraina dari sejumlah negara termasuk AS.
Tuduhan pun kini ditujukan pada AS yang disebut Rusia memberi perintah Ukraina untuk memperpanjang konflik.
Pemberian bantuan militer berupa 31 tank modern M1 Abrams pun disebut-sebut sebagai bukti AS menyulut konflik yang lebih panjang.
(*)
Baca Juga: Tank T-14 Armata Rusia, Lawan Seimbang Leopard 2 dan M1 Abrams
Baca Juga: Melihat Peluang Ukraina Usai Terima Tank Leopard 2 dan Abrams