Mengapa Orang Keturunan China di Indonesia Jarang Pakai Nama Tionghoa?

Minggu, 22 Januari 2023 | 09:52

GRIDVIDEO - Perayaan tahun baru China telah diperbolehkan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2002.

Tak hanya itu saja, bahkan praktik budaya Tionghoa lainnya juga diperbolehkan.

Peraturan baru terkait orang-orang Tionghoa tersebut disahkan oleh Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurachman Wahid atau Gus Dur.

Namun jauh sebelum itu, ada banyak diskriminasi yang dialami oleh masyarakat Tionghoa.

Salah satunya soal penggunaan nama Tionghoa bagi masyarakat keturunan China di Indonesia.

Kala itu, banyak orang keturunan China dilarang menggunakan nama Tionghoa.

Hal itu bermula setelah terjadinya peristiwa G30S di tahun 1965.

Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, masyarakat dibagi menjadi berbagai golongan terkait partai komunis Indonesia (PKI).

Pada waktu itu, masyarakat keturunan China dimasukkan dalam golongan C yakni mereka yang dianggap tidak terlibat secara langsung dalam peristiwa G30S tetapi dianggap mendukung.

Bahkan warga keturunan China pasca 1965 diwajibkan lapor dan kartu identitasnya dibedakan dengan adanya tanda khusus.

Selain itu, warga keturunan China juga dipaksa untuk mengganti nama menggunakan nama yang lebih Indonesia.

Praktik penggunaan nama Indonesia untuk warga Tionghoa berjalan puluhan tahun.

Namun usai perubahan aturan di bawah pemerintahan Presiden Gus Dur, banyak orang Tionghoa kembali merasakan kebebasan.

Menjabat sebagai Presiden, Gus Dur kala itu mengeluarkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000 yang mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 tentang kebebasan ibadah dan budaya masyarakat Tionghoa.

Sebelum itu masyarakat keturunan China diharuskan menggunakan nama Indonesia.

Namun tak sedikit yang masih menggunakan nama Tionghoa tetapi hanya untuk kalangan terbatas.

Untuk identitas yang diakui negara, mereka menggunakan nama Indonesia.

Praktik kepemilikan dua nama bagi warga Tionghoa kala itu lazim ditemukan.

Padahal keberadaan warga keturunan China di Indonesia sendiri telah berjalan ratusan tahun.

Tetapi baru pada tahun 2002 warga keturunan China mulai bisa menampakkan eksistensinya.

(*)

Baca Juga: Jelang Imlek, Berikut Kisah Tokoh-tokoh Hebat Indonesia Keturunan Tionghoa!

Baca Juga: Kisah Pembunuh Berantai 'Wowon', 3 dari Enam Istrinya Dihabisi Sendiri

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho