Satu Keluarga di Bekasi Ternyata Diracun, Pelakunya Pembunuh Berantai

Jumat, 20 Januari 2023 | 08:31

GRIDVIDEO - Misteri satu keluarga tewas keracunan akhirnya terkuak. Korban ternyata sengaja diracun oleh pelaku pembunuhan berantai.

Fakta tersebut mulai tersibak ketika penyidik menemukan sisa bekas bungkus peptisida pada bakaran sampah di belakang rumah korban.

"Petunjuk ini ditemukan dari hasil di TKP," tutur Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Penyidik kemudian mengaitkan dengan hasil laboratorium muntahan dari korban yang juga mengandung peptisidan.

"Hasil labfor mengatakan bahwa muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun, larutan pestisida yang sangat berbahaya yang apabila dikonsumsi manusia dapat sebabkan kematian," kata Fadil.

Penemuan itu, meyakinkan penyidik jika korban dibunuh.

Korban dibunuh dengan cara diracun peptisida yang dimasukkan ke dalam kopi mereka.

"Ditemukan unsur kimia berbahaya yang biasa dikenal sebagai racun di dalam kopi yang telah diracik," ujar Fadil.

Sementara itu, ketiga pelaku telah diringkus oleh polisi.

Mereka adalah Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin merupakan keluarga dekat para korban.

Ketiga pelaku sebelumnya pernah melakukan penipuan juga pembunuhan di daerah Cianjur.

Mereka mengaku sebagai orang pintar yang bisa menggandakan harta korban.

Setelah korban menyerahkan harta mereka, pelaku kemudian melancarkan aksi pembunuhan.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural," kata Fadil.

"Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup. Setelah korban serahkan harta, lalu 'dihilangkan'."

"Dullah atau Solihin dan Aki alias Wowon, menarasikan diri mereka mampu meningkatkan kekayaan. Aki cari korban. Setelah dapat korban, diambil uangnya. Ketika enggak berhasil dan korban menagih janji, Aki lapor ke Dullah, Dullah eksekusi dengan kasih minum racun."

Berdasar penelusuran lebih lanjut ditemukan empat korban yang telah dibunuh oleh pelaku.

"Di TKP Cianjur ada 4 kerangka, kemudian ada pengakuan tersangka, satu kerangka lain dalam pencarian, di Garut, ada satu orang dikubur setelah sebelumnya dibuang ke laut," tutur Fadil.

Kemudian terkait pembunuhan keluarga di Bekasi, mereka dihabisi karena takut aksi pelaku diketahui korban.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mereka tahu pelaku ini membunuh korban-korbannya yang lain," ucap Fadil.

Tag

Editor : Rara A

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com