Jadi Tokoh Penting Penyebaran Islam di Indonesia, Latar Keturuan Raden Patah Sangat Unik!

Selasa, 17 Januari 2023 | 21:11

GRIDVIDEO- Salah satu tokoh yang ikut berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Indonesia adalah Raden Patah.

Sosok yang merupakan raja pertama Kerajaan Demak yang juga anak dari Brawijaya V, raja Majapahit itu ternyata punya latar belakang keturunan yang unik.

Bagaimana tidak? Raden Patah ternyata masih garis keturunan Tionghoa, bahkan langsung dari sang ibu.

Mengutip dari Intisari Online, Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V, raja terakhir Majapahit dengan Siu Bun Cin.

Siu Bun Cin adalah seorang putri asal Tionghoa dari Dinasti Ming yang diperistri oleh penguasa Nusantara pada masa itu.

Putri Tionghoa itu dikirimkepada Brawijaya V oleh Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming pada awal abad ke-14 sebagai tanda persahabatan kedua kerajaan besar pada masa tersebut.

Seperti anak bangsawan Asia Timur lainnya, Siu Bun Cin dikaruniai dengan paras cantik dan kecerdasan yang luar biasa hingga meluluhkan hati Brawijaya V.

Tetapi ada satu masalah besar yang muncul seusai kehadiran Siu Bun Cin di Ibukota Majapahit kala itu karena melahirkan kebencian dari Ratu Dhawarawati.

Oleh karena itu, Brawijaya V akhirnya sampai harus terpaksa mengeluarkan Siu Bun Cin dari istana meski sang istri tengah hamil.

Siu Bun Cin pun dikirim ke adipati Palembang, Arya Damar yang masih kerabat dekat Brawijaya V.

Pada tahun 1455, Siu Bun Cin melahirkan seoraang anak laki-laki yang beri nama Pangeran Jimbun yang kelak akan berganti nama menjadi Raden Patah.

Siu Bun Cin sendiri akhirnya menikah dengan Arya Damar usai ia melahirkan anak hasil perkawinannya dengan Brawijaya V.

Kelak anak dari pernikahan Siu Bun Cin dan Arya Damar dikenal sebagai Raden Kusen yang juga dikenal sebagai adik Raen Patah.

Selama 20 tahun semasa hidup, Raden Patah hanya tinggal di Istana Adipati Palembang hingga akhirnya ia memutuskan untuk mendatangi sang ayah di Majapahit bersama Raden Kusen.

Dalam perjalanannya ke Ibukota Majapahit (Trowulan) Raden Patah dan Raden Kusen sempat mengenyam pendidikan agama Islam tepatnya di Tuban, Jawa Timur.

Di tempat tinggalnya di Ampel Denta, Raden Patah dan Raden Kusen nyantrik (nyantri) kepada beberapa tokoh Wali Songo seperti Sunan Giri, Sunan Bonang, serta Sunan Drajat.

Bahkan usai mengecap ajaran Islam, Raden Patah sampai mendirikan pondok pesantren yang berada di wilayah Bintara yang kemudian menjadi wilayah berniaga beberapa tahun selanjutnya.

Karena pengaruhnya yang besar bagi masyarakat terutama penganut ajaran Islam kala itu, Raden Patah sampai mampu mendirikan sebuah kerajaan yang diberinama Demak Bintoro.

Ia pun lantas menjadi raja pertama Kerajaan Demak dan menjadi kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Raden Patah menjabat sebagai raja di Kerajaan Demak dari tahun 1478 hingga 1518.

(*)

Baca Juga: Junior Lionel Messi Cetak Sejarah di Derbi Manchester

Baca Juga: Video Viral Temuan Keris Pusaka Unik Diduga Buatan Mpu Sindok

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya