GRIDVIDEO - Asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf, dikatakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) memiliki peran mencegah Brigadir J kabur.
JPU mengungkapkan dalam pemaparan fakta surat tuntutan jika Kuat Ma'ruf bertugas menutup pintu dan jendela rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga.
Hal itu dimaksudkan supaya Brigadir J tidak bisa kabur ketika akan dieksekusi berdasar rencana Ferdy Sambo.
“Benar terdakwa Kuat Ma’ruf sesuai dengan pembicaraan dengan saksi Ferdy Sambo mengenai perannya langsung menutup pintu bagian depan untuk meredam suara dan menutup akses jalan keluar apabila korban Nofriansyah Yosua Hutabarat melarikan diri,” kata JPU.
JPU mengatakan, Kuat Ma'ruf bahkan menurup pintu balkon di lantai dua meski kondisi masih terang.
“Kemudian, terdakwa Kuat Ma’ruf naik ke lantai dua untuk menutup pintu balkon di saat kondisi matahari masih terang benderang belum gelap,” tutur JPU.
Kesimpulan tersebut diambil dari kesaksian yang disampaikan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Kodir, Kuat Ma’ruf dan Richard Eliezer.
“Ini disimpulkan dari keterangan saksi Diryanto alias Kodir, keterangan terdakwa Kuat Maruf dan keterangan saksi Richard Eliezer,” ujar JPU.
Kuat Ma'ruf didakwa terlibat dalam pembunuhan Brigadir J yang direncanakan Ferdy Sambo bersama Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E dan Ricky Rizal atau Bripka RR.