Stadion Kanjuruhan 3 Bulan Pasca Tragedi, Sepi karena Dianggap Angker

Senin, 02 Januari 2023 | 09:22

GRIDVIDEO - Stadion Kanjuruhan mulai kembali hidup setelah tiga bulan berlalu sejak tragedi pada 1 Oktober 2022.

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa itu menjadi luka terburuk bagi sepak bola Indonesia.

Tiga bulan setelah tragedi, Stadion Kanjuruhan kembali hidup namun tidak lagi sama.

Bertepatan dengan pergantian tahun dan musim libur, area parkir stadion tetap menjadi rujukan masyarakat karena luas dan terbuka.

Persewaan permainan juga sudah mulai beroperasi. Masyarakat kembali bermain ATV, becak hias, dan berbagai macam mainan anak-anak lain.

Para pedagang asongan dan UMKM kembali menjajakan dagangannya.

Bahkan Monumen Singa Tegar tetap menjadi favorit untuk berswafoto.

Namun tanda duka masih belum terlepas dari Stadion Kanjuruhan.

Gate 13 juga masih menjadi tempat berkirim doa dan napak tilas tragedi 1 Oktober 2022 itu.

Bagian dalam stadion juga masih ditutup dan tidak terawat.

Garus polisi dipertegas karena masih berstatus Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Hal yang kentara sekali terlihat adalah saat malam hari.

BIasnaya ketika malam, area parkir stadion semakin ramai dikunjungi.

Sekarang, ketika petang, area tersebut sudah sepi.

Termasuk ketika malah pergantian tahhun 2023 kemarin.

"Kanjuruhan sekarang jauh dari Kanjuruhan tahun-tahun yang lalu. Kalau malam pergantian tahun 2022 ke tahun 2023, semalam sangat sepi pengunjung bahkan pendapatan pedagang ruko dan PKL di dalam stadion mengeluh," kata Awang, salah satu pemilik toko di sekitar stadion.

Awang mencerikan, bahwa image Stadion Kanjuruhan sejak tragedi sering dikaitkan dengan aura horor.

Ini menyebabkan banyak yang tidak ingin datang ketika sudah malam.

"Situasi pengunjung stadion Kanjuruhan sangat sepi itu dampak tragedi 1 Oktober 2022. Dulu sebelum ada tragedi meskipun dalam kondisi pandemi hari-hari biasa atau akhir pekan sangat ramai, apalagi ketika liburan sekolah pengunjung sangat ramai," ujar Awan.

"Anggapan masyarakat itu pasca tragedi-situasinya angker karena dampak banyak yang meninggal."

Editor : Rara A

Sumber : Kompas.com