GRIDVIDEO - Bentrok dua tentara perbatasan antara China dan India kembali terjadi baru-baru ini.
Bahkan bentrokan antara dua pasukan itu disebut-sebut sampai menggunakan senjata militer.
Akibat bentrokan dua tentara perbatasan, kini hubungan China dan India kembali memanas.
Banyak pihak yang mempertanyakan penyebab terjadinya bentrokan antara pasukan China dan India.
Melansir dari AFP, bentrokan antara tentara perbatasan China dan India disebut usai salah satu pasukan menerobos wilayah.
Baca Juga: Perang China vs Taiwan di Depan Mata, 18 Pesawat Pembom Nuklir Siaga di Perbatasan
Kini diduga sejumlah orang diduga menjadi korban dalam bentrokan yang terjadi pekan lalu tersebut.
Juru bicara Komando Bagian Barat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menuding sumber bentrokan berasal dari pasukan India.
"[Pasukan China] dihalangi tentara India yang menerobos secara ilegal garis [perbatasan]," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh tentara China di perbatasan memang sudah menjadi standar penjagaan.
"Respons tanggapan kami profesional, standar, kuat, dan menstabilkan situasi di lapangan. Saat ini, [pasukan] China dan India sudah tidak bentrok." tambahnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Mulai Tabuh Perang Militer Lawan China Lewat Taiwan
Mengutip dari media India, tudingan sebagai provokator hingga terjadinya bentrok di perbatasan dibantah.
Bahkan disebut-sebut bahwa tentara China yang mulai mendekati area di dekat Garis Kendali Aktual kedua negara hingga memicu bentrok.
Padahal diketahui tak ada yang boleh berpatroli di sepanjang garis tersebut seperti perjanjian yang telah dibuat oleh India dan China.
Kini tudingan ditujukan pada China oleh India karena diduga ingin mengubah status quo di pertbatasan.
China pun tak tinggal diam dengan mendesak India untuk mengendalikan pasukannya di perbatasan.
Salah satu sumber yang dikutip AFP menyebut insiden perang India vs China itu melibatkan ratusan prajurit.
Setidaknya ada 300 tentara China yang disebut terlibat bentrok dengan pasukan India.
(*)
Baca Juga: Isyarat Rusia, China, Korea Utara Bergerak Buat Tandingan PBB?