GRIDVIDEO - Kalah Spanyol dari Maroko di babak perdelapan final Piala Dunia 2022 di Qatar menyisakan sebuah cerita.
Dengan tersingkirnya Spanyol, maka hanya tersisa timnas Argentina yang jersey para pemainnya disponsori apparel Adidas.
Adidas punya kepentingan untuk bisa kembali menjadi juara di turnamen sepak bola terbesar di jagad ini.
Terakhir kali ada negara yang menjadi juara Piala Dunia dengan Adidas sebagai merek yang tertera di jersey para pemain adalah pada edisi 2014.
Final di Stadion Maracana di kota Rio saat itu bahkan bertajuk All Adidas Final, mengingat laga puncak mempertemukan Jerman dan Argentina.
Empat tahun lalu di Rusia, kejayaan Adidas runtuh.
Dua timnas dengan sponsor Nike, apparel asal Amerika Serikat, saling berhadapan di final dengan Prancis keluar sebagai juara usai mengalahkan Kroasia.
Kini di Qatar 2022, enam dari delapan kontestan perempat final tercatat juga menggunakan Nike sebagai apparel jersey mereka.
Selain dua finalis Piala Dunia di Rusia 2018, Nike juga diwakili timnas Belanda, Brasil, Inggris dan Portugal.
Adanya enam tim yang mengenakan apparel Nike di babak perempat final tentu saja menunjukkan hegemoni perusahaan dari Amerika Serikat di kancah sepak bola.
Pada babak perempat final Piala Dunia 2022, selain Nike dan Adidas, ada satu brand lain yang diwakili satu kontestan.
Brand tersebut bernama Puma yang menjadi pilihan dari timnas Maroko, tim yang melaju ke babak perempat final usai menepikan Spanyol di fase knockout pertama.
Puma yang merupakan perusahaan yang berasal dari Jerman juga punya mimpi liar di Piala Dunia 2022.
Melalui Maroko, Puma berharap bisa mengulangi situasi Piala Dunia 2006 di Jerman.
Saat itu, timnas yang disponsori Puma sukses menjadi juara.
Pembaca tentu masih ingat siapa negara yang berhasil menjadi juara Piala Dunia saat itu.
Ya, negara tersebut adalah Italia yang saat itu mampu meraih gelar juara Piala Dunia ke-4.