GRIDVIDEO - Dikabarkan Ukraina menggunakan senjata militer usang atau bekas militer Uni Soviet untuk serang Rusia.
Senjata militer usang tersebut tak lain adalah jet tempur roket tanpa awak.
Drone tersebut adalah Tupolev Tu-141 buatan Uni Soviet.
Drone Tupolev Tu-141 sempat digunakan Ukraina untuk menyerang dua pangkalan strategis Rusia di Ryazan dan Saratov.
Melansir dari medium.com, spesialis kolumnis teknologi militer, menyebut bahwa militer Ukraina mencoba menghidupkan lagi senjata militer era Uni Soviet tersebut.
Baca Juga: Senjata Militer Paling Ditakuti AS Dari Rusia, RI Punya 20 Unit!
Upaya Ukraina untuk menghidupkan lagi drone Tu-141 ini telah dilakukan sejak tahun 2014 silam.
Kementerian Pertahanan Ukraina diketahui pernah mengumumkan terkait rencana menghidupkan 68 pesawat tempur tua era Uni Soviet.
Rencananya senjata militer lawas era Uni Soviet tersebut akan digunakan dalam perang di Donbass.
Selain itu jet tempur usang tersebut juga dilengkapi dengan kemampuan pengintai oleh militer Ukraina.
Berbeda dengan drone modern, Tu-141 sebenarnya tidak memiliki kemampuan membunuh.
Baca Juga: Militer Rusia Kumpulkan Puluhan Pesawat Pembom Nuklir, Kehancuran Ukraina di Depan Mata!
Tu-141 sayap yang memiliki sayap delta sepanjang 47 kaki adalah murni kendaraan pengintai.
Dilengkapi turbojet KR-17A yang kuat, ia melesat di atas target pada ketinggian hampir 20.000 kaki dan kecepatan tertinggi lebih dari 600 mil per jam.
Untuk pendaratannya sendiri drone Tu-141 tidak memiliki kemampuan mendarat seperti pesawat konvensional.
Ia mengandalkan parasut dan roket retro untuk turun secara bertahap sambil tetap melayang dalam posisi tegak dan horizontal.
Namun demikian, tidak jelas berapa jumlah drone Tu-141 era Uni Soviet yang kembali dihidupkan oleh militer Ukraina untuk serang Rusia.
(*)
Baca Juga: Rusia Akhirnya Pakai Senjata Militer Paling Mematikan Untuk Serang Ukraina, Ini Dia!