Korea Utara Kembali Tabuh Perang, Kini Nekat Tembak 130 Rudal ke Arah Korsel

Selasa, 06 Desember 2022 | 04:14

GRIDVIDEO - Militer Korea Utara kembali dikabarkan luncurkan puluhan rudal atau peluru artileri ke wilayah Korea Selatan.

Penembakan puluhan rudal tersebut menyasar zona penyangga maritim Korea Selatan.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Senin (5/12/2022).

Kegiatan militer yang dilakukan oleh Korea Utara tersebut dianggap semakin agresif.

Setidaknya sekitar 130 peluru artileri ditembakkan secara bersamaan sekitar pukul 14.59 waktu setempat.

Baca Juga: Pistol Hingga Bom, Warga Korea Utara Dipaksa Ganti Nama Berunsur Militer!

Lokasi peluncuran rudal artileri milik militer Kim Jong Un tersebut dilakukan dari dua tempat terpisah.

Melansir dari AFP, ada dua lokasi penembakan rudal artileri Korea Utara yakni dari pantai barat dan pantai timur.

Kabar terkait meningkatnya agresivitas militer pihak Pyongyang diungkap oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Rentetan tembakan rudal artileri yang dilakukan militer negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini merupakan pelanggaran keras.

Hal itu menilik dari perjanjian tahun 2018 antara Korea Utara dan Korea Selatan terkait penetapan zona penyangga dalam upaya mengurangi ketegangan.

Baca Juga: Isyarat Rusia, China, Korea Utara Bergerak Buat Tandingan PBB?

Sikap Korea Selatan terkait penembakan rudal artileri dari negara tetangga tersebut tegas memberi peringatan.

"Militer kami memperkuat postur kesiapannya dalam persiapan menghadapi keadaan darurat, sambil melacak dan memantau perkembangan terkait di bawah kerja sama erat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat," tambahnya.

Di sisi lain Korea Utara mengungkapkan bahwa apa yang militer mereka lakukan adalah imbas dari serangan awal yang dilakukan oleh Korea Selatan.

Salah satu juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara dalam keterangannya menyebutkan bahwa puluhan proyektil roket ditemukan pada Senin (5/12/2022).

Pyongyang berpendapat proyektil roket tersebut adalah milik militer Korea Selatan.

Baca Juga: Berusia 10 tahun, Putri Kim Jong Un Dianggap Sosok Penting di Korea Utara, Ini Sebabnya!

Semua tindakan provokasi yang dilakukan oleh pihak luar disebut Korea Utara akan dipertimbangkan oleh mereka untuk dibalas dengan tegas.

Sementara itu, tudingan yang diungkap oleh pihak Kim Jong Un itu tidak ditanggapi oleh Korea Selatan.

Bahkan Korea Selatan tidak menyebut adanya latihan militer apapun.

Tetapi ada laporan terkait latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat beberapa waktu ini.

Sebagai informasi, zona penyangga tercetus dari perjanjian yang dilakukan antara Kim Jong Un dengan mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada tahun 2018 silam.

Baca Juga: Babak Baru Rudal Nuklir Terkuat Milik Korea Utara, AS Beri reaksi!

Kedua negara Korea tersebut kala itu setuju untuk menetapkan zona penyangga di sepanjang perbatasan darat dan laut untuk mengurangi ketegangn.

Namun sejak gagalnya pembicaraan pada tahun 2019, Kim Jong Un diduga tak lagi mengindahkan perjanjian yang pernah dibuat dengan Korea Selatan.

Tercatat dalam beberapa bulan terakhir bahkan militer Korea Utara telah berulang kali menembakkan rudal artilerinya ke zona penyangga.

Selain itu bahkan militer Korea Utara juga sempat meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru mereka.

Padahal senjata nuklir sampai saat ini adalah barang yang bisa dikatakan paling dilarang untuk digunakan.

(*)

Baca Juga: Peristiwa Militer: Korut Tantang AS-Korsel, China Buat Geger Jepang

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya