Bukan Erupsi Gunung Semeru, Ini Sebab Jepang Ketakutan Akan Tsunami!

Senin, 05 Desember 2022 | 05:13

GRIDVIDEO - Letusan dan erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur juga menjadi ancaman bagi Jepang.

Padahal diketahui jarak antara Gunung Semeru yang berada di Indonesia dengan Jepang terpaut sangat jauh.

Lalu mengapa Jepang sampai memantau secara serius atas letusan Gunung Semeru?

Selain itu, otoritas Meteorologi Jepang menyebut letusan Gunung Semeru bisa berakibat fatal bagi Negeri Sakura.

Disebut-sebut letusan Gunung Semeru juga berdampak terjadinya gelombang tsunami menerjang sebagian wilayah Jepang.

Baca Juga: Semeru Termasuk di Dalamnya, Berikut Jenis-jenis Gunung Berapi di Dunia!

Diketahui Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022) pagi.

Jepang sempat mengeluarkan peringatan dini ancaman tsunami di Prefektur Okinawa akibat letusan Gunung Semeru.

Kabar tersebut langsung dibantah oleh Peneliti Bencana Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), Dr Ir Amien Widodo MSi.

Dalam keterangannya yang dikutip dari laman Kompas.com, Amien Widodo menyebut bahwa letusan Gunung Semeru tidak akan sampai ke lautan.

Hal itu juga menepis pemberitaan terkait ancaman tsunami yang bisa dialami Jepang akibat letusan Gunung Semeru.

Baca Juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran, 2 Desa di Lumajang Dievakuasi

"Tidak ada kemungkinan sampai Tsunami ataupun letusan yang sampai lautan," ujar Amien dikutip dari Surya.co.id.

Ia menjelaskan bahwa letusan gunung berapi di darat seperti Semeru memiliki lahar yang tidak akan sampai pada bibir pantai.

"Sudutnya sudah datar sehingga tidak akan mungkin meletus sampai bibir pantai juga nggak mungkin. karena energinya berkurang," tambahnya.

Kewaspadaan Jepang akan terjadinya tsunami di wilayah Okinawa menurut Amien karena adanya sejumlah gunung berapi di lautan sekitar pasifik.

"Jepang memang mewaspadai karena khawatir akan ada Tsunami karena ada gunung berapi di Pasifik yang bersebelahan dengan Jepang, yakni gunung Hunga di pulau Tonga," tegas Amien.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Ancam Lenyapkan Pangkalan Militer AS di Okinawa

Sementara itu Amien menambahkan sampai saat ini status Gunung Semeru paling akurat hanya bisa didapat dari pos pantau.

Seperti diketahui, Gunung Semeru mengeluarkan erupsi, guguran awan panas yang mencapai 7 kilometer pada Minggu (4/12/2022).

Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat awan panas guguran dari Gunung Semeru memiliki kolom abu berwarna kelabu.

Untuk intensitas guguran awan panas terpantau hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Terkait sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Oleh karena itu PVMBG menghimbau warga sekitar Gunung Semeru untuk tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.

"Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," akhiri Amien.

(*)

Baca Juga: Awas! Gunung Semeru Makin Membara Sebar Awan Panas, Jepang Pun Was-was

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya