GRIDVIDEO - Kerabat korban pembunuhan satu keluarga di Magelang yang diracun anak bungsunya mengaku tidak percaya jika motif karena menjadi tulang punggung.
Paman tersangka, Sukoco, membantah jika motif DDS membunuh keluarganya karena diminta untuk membantu perekonomian.
Menurut Sukoco, keluarga DDS cukup mampu untuk menyukupi kebutuhan mereka.
Selain itu, tersangka tidak bekerja.
Sukoco juga mengatakan, justru tersangka selama ini selalu menerima uang dari orang tuanya.
"Sama sekali tidak betul (motifnya)," kata Sukoco.
"Kalau soal duit (uang) itu saya lihat itu, cukup lah."
"Wong dia (tersangka) tidak bekerja kok, kalau jadi tulang punggung itu dasarnya apa, kan cuma untuk pembelaan diri saja."
"Orang tua yang selama ini yang menanggung."
"Malah tiap bulan orang tuanya yang ngasih uangnya."
Sukoco menduga, DDS memiliki tanggungan berupa utang atau pinjaman.
"Ini yang saya masih cari dan gali apakah dia (tersangka) punya beban pinjaman di luar."
"Memang sejauh ini belum ada yang menyampaikan," tutur Sukoco.
DDS menjadi tersangka pembunuhan keluarganya di Magelang usai mengaku meracun korban karena sakit hati.
Ketiga korban tersebut adalah ayahnya, Abbas Ashari (58); ibunya, Heri Riyani (54); dan kakaknya, Dhea Chairunisa (25).
DDS membunuh ketiganya dengan mencampurkan racun ke dalam minuman korban.
Tersangka mengaku melancarkan aksinya karena sakit hati diminta membantu perekonomian keluarga semantara kakaknya, Dhea tidak.