GRIDVIDEO - Sebanyak 13 virus purba yang terkunci di dalam permafrost Siberia telah berhasil dihidupkan kembali oleh sejumlah ilmuwan.
Padahal diketahui virus-virus tersebut telah terkubur dalam lapisan tanah beku sejak Zaman Es.
Selain itu, para peneliti tersebut sebenarnya sadar mengenai ancaman yang bisa terjadi bila mereka menghidupkan virus purba.
Meski demikian, para ilmuwan tersebut berdalih tindakan menghidupkan virus purba itu tak lain karena untuk masa depan manusia.
Hal itu tak lain karena ancaman peningkatan bahaya cairnya permafrost karena perubahan iklim.
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ini Sebab Sesar Lembang Berbahaya Bagi Penduduk Sekitarnya!
Melansir dari NatGeo Indonesia, laporan hasil penelitian mereka tersebut menerangkan dan mengidentifikasi 13 virus dari lima clade berbeda yang mereka hidupkan.
Belasan virus itu diambil dari sampel-sampel yang telah dikumpulkan di rilayah timur jauh Rusia.
Setidaknya para peneliti tersebut berhasil menghidupkan kembali sampel virus di permafrost yang berusia sekitar 48.500 tahun.
Selain itu ada juga tiga virus baru dari sampel kotoran mamut beku berusia 27.000 tahun yang berhasil mereka hidupan.
Tiga virus ini diberi nama Pithovirus mammoth, Pandoravirus mammoth, dan Megavirus mammoth.
Baca Juga: Selain Sesar Cimandiri di Cianjur, Ada Sesar Baribis yang Gempanya Pernah Guncang Jakarta, Apa Itu?
Sementara untuk dua varian virus baru kini telah diisolasi dari isi perut beku serigala Siberia (Canis lupus) yang diberi nama Pacmanvirus lupus dan Pandoravirus lupus.
Hasil eksperimen para peneliti tersebut menunjukkan bahwa virus yang mereka temukan berpotensi menjadi patogen menular.
Sebagai informasi, proyek penelitian virus purba ini berasal dari tim peneliti di Aix-Marseille University di Prancis.
Sebelumnya para peneliti dari asal yang sama juga pernah berhasil menghidupkan kembali virus berusia 30.000 tahun.
Virus tersebut ditemukan di permafrost Siberia pada tahun 2014 silam.
Sementara untuk virus yang baru saja mereka hidupan tersebut merupakan virus tertua yang dihidupkan kembali.
(*)
Baca Juga: Ini Dampak Populasi Penduduk Dunia Meningkat, Capai 8 Miliar Orang!