GRIDVIDEO -Piala Dunia 2024 Qatar beraroma Taliban. Kelompok yang kini berkuasa di Afghanistan itu, ternyata terlibat dalam Piala Dunia 2024 di Qatar.
Atas keterlibatan Taliban di Piala Dunia 2024 itu, mereka mendapatkan banyak penghasilan.
Keterlibatan Taliban ini terutama dalam proses pembangunan stadion.
The Telegraph melaporkan, seorang pejabat senior Taliban menyebutkan, selama beberapa dekade terakhir, Taliban terlibat dalam pembangunan infrastruktur stadion.
BACA JUGA: Peristiwa Militer: Iran Akan Serang Tuan Rumah Piala Dunia 2022?
Sejak 2013, sekelompok pimpinan Taliban memang berada di Doha, Qatar.
Keberadaan mereka di Qatar bagian dari proses pembicaraan damai jangka panjang dengan Amerika Serikat dan PBB.
Selama keberadaan di Qatar, Taliban memanfaatkan setiap dinamika, termasuk Piala Dunia, untuk mendapatkan penghasilan.
Mereka membeli alat berat dan menyewakannya untuk pembangunan infrastruktur stadion Piala Dunia 2024.
Dari usaha itu, Taliban mendapatkan banyak penghasilan.
"Taliban berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur Piala Dunia. Turnamen itu menjadi tambang emas. Mereka dibayar jutaan (pondsterling)," kata sumber penting seperti dilansir The Telegraph.
Ia menambahkan, "Beberapa anggota Taliban memiliki enam sampai 10 mesin berat di Doha dan menghasilkan hingga 10.000 pundsterling per mesin per bulan."
Taliban akhirnya mampu menguasai Afghanistan pada 2021.
BACA JUGA: Piala Dunia 2022 - Argentina Berpeluang Lolos ke Babak 16 Besar, Ini Kata Messi
Sementara itu, dua sumber senior Taliban secara terpisah menjelaskan, para pejabat Taliban diberi tunjangan yang menguntungkan dari Qatar selama proses negosiasi damai.
Tunjangan itu yang kemudian diinvestasikan para pejabat Taliban tersebut untuk membeli mesin berat dan disewakan untuk pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2024.
BACA JUGA: Unique Piala Dunia: TV Korut Tak Tayangkan Pertandingan 3 Negara Ini!
Pemerintah Qatar, atas persetujuan Amerika Serikat dan PBB, membayar gaji bulanan kepada Taliban di Doha senilai ribuan poundsterling.
Ini bagian dari upaya untuk memfasilitasi proses pembicaraan damai dengan Barat.
Selain itu, para pejabat Taliban juga mendapat faslitas mobil mewah, perawatan kesehatan gratis, serta pengiriman makanan secara teratur.