GRIDVIDEO.ID - Pihak Ukraina mengklaim sekelompok orang dari Iran tewas di semenanjung Crimea di tengah pertempuran Rusia vs Ukraina.
Orang-orang Iran tersebut diklaim Ukraina menjadi penasihat perang atau militer untuk pihak Rusia.
Kabar tewasnya penaihat perang Rusia itu diungkap oleh sekretaris dewan keamanan dan pertahanan nasional Ukraina, Oleskiy Danilov.
Meski demikian, pihak Ukraina tidak menyebutkan berapa jumlah tentara Iran yang tewas di Crimea karena membantu militer Rusia.
Dalam keterangannya tersebut, Danilov hanya mengungkapkan terkait adanya pasukan militer Iran di Crimea.
Baca Juga: Militer Indonesia Kalahkan Militer Australia, Jerman Pun Lewat
Kedatangan pasukan Iran tersebut diungkap Danilov untuk menambah kekuatan tempur Rusia melawan Ukraina.
Setali tiga uang, media Israel juga melaporkan terkait peristiwa militer tewasnya pasukan perang Iran di Crimea.
Laporan tersebut mengungkapkan seridaknya ada 10 penasihat militer Iran yang tewas akibat serangan Ukraina di Crimea pada bulan Oktober.
"Anda seharusnya tidak berada di tempat yang tidak semestinya," kata Danilov dikutip dari The Guardian, Jumat (25/11/2022).
Danilov mengklaim peristiwa militer yang menewaskan penasihat perang asal Iran tersebut karena mereka melewati wilayah Ukraina.
Baca Juga: Peristiwa Militer: Iran Akan Serang Tuan Rumah Piala Dunia 2022?
"Mereka berada di wilayah kami. Kami tidak mengundang mereka ke sini, dan jika mereka bekerja sama dengan teroris (Rusia) dan berpartisipasi dalam membantai bangsa kami, kami harus membunuh mereka," tambah Danilov.
Tak sampai di situ saja, Danilov menjelaskan keberadaan orang-orang Iran tersebut untuk membantu Rusia menerbangkan drone bersenjata dengan jenis Shahed-136.
Seperti diketahui, Iran sempat membantah keterlibatan dalam perang Rusia vs Ukraina terkait pengiriman drone untuk Moskov.
Tetapi akhirnya pihak Iran mengakui telah memasok sejumlah pesawat tanpa awak ke Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Peristiwa Militer: Australia Tiba-tiba Singgung Soal Senjata Perang Indonesia
Meski demikian, terkait keberadaan orang-orang Iran di Crimea untuk mengoperasikan drone tersebut dibantah.
"Kami tahu bahwa benda-benda ini tidak dapat terbang tanpa [orang yang mampu] mengoperasikannya, dan orang Rusia tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikannya sendiri," ujar Danilov.
Dalam kesempatan lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap bahwa serangan-serangan Rusia pada wilayahnya itu merupakan kejahatan nyata terhadap kemanusiaan.
Kini Kyiv tengah berupaya mengajukan resolusi demi mengutuk serangan militer Rusia ke wilayah mereka di meja PBB.
(*)
Baca Juga: Peristiwa Militer: Tentara Rusia Dipalu Kepalanya Karena Membelot